Bapak, Ibu, dan Anak Tewas Terpanggang di Mobil Terios

SEBANYAK tiga orang terpanggang dalam sebuah mobil jenis SUV bernopol W 1416 SU yang terbakar di jalan tol Pandaan-Gempol. Sebuah bangkai mobil Terios nampak hangus, Minggu (4/9). Diduga, sebelum terbakar mobil itu tertabrak kendaraan besar sejenis truk dari belakang, terguling hingga terbakar.

Dari keterangan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan, AKP Evon Muhallid, mobil itu meluncur dari arah Malang menuju Surabaya. Saat tiba di kilometer 43 tol Pandaan-Kejapanan/Gempol, diduga ditabrak sebuah kendaraan besar sejenis truk dari belakang. Dugaan itu didasari adanya bekas rem pada aspal di lokasi kejadian.

“Sepertinya tabrak lari. Dugaannya ditabrak truk dari belakang dan mobil itu menabrak pembatas jalan hingga terguling. Karena terguling, mendatangkan letupan api yang selanjutnya membakar seluruh mobil, termasuk tiga penumpangnya,” kata AKP Evon.

Ketiga penumpang tewas terpanggang kondisinya gosong dan sulit dikenali. Petugas kesulitan mengidentifikasi. Tapi akhirnya diketahui dengan adanya keluarga korban yang datang ke rumah sakit.

“Ketiganya satu keluarga, sepasang suami-istri dan seorang putranya. Mereka warga Krian, Kabupaten Sidoarjo,” imbuh AKP Evon.

Dari keluarganya, ketiga korban diketahui, Bambang Gunawan (59), Setiawati (56) dan seorang putra mereka, Andreas Setiawan (25).

Sebelumnya kecelakaan maut menewaskan tujuh orang yang masih satu keluarga, juga terjadi Jl Raya Desa Malasan Kecamatan Tegalsiwalan, Kab Probolinggo, Sabtu (3/9) petang. Minibus bernopol P 857 VH berpenumpang tujuh orang, menabrak sebuah truk kontainer bernopol L 8022 UF.

Minibus saat itu melaju dari arah utara atau Probolinggo, hendak mendahului kendaraan di depannya. Saat bersamaan dari arah selatan atau Jember/Lumajang, melaju truk kontainer hingga tabrakan tidak bisa dihindarkan lagi.

Sebanyak lima orang penumpang minibus tewas seketika di tempat kejadian. Kelimanya, Busrianto (35), warga Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso; Desi Wulandari (38), Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember; Margono (63), warga Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember; Wibisono (71), warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember; dan Umi Kulsum (49), warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

Sedangkan dua korban lainnya yakni anak-anak yang diperkirakan berusia 3 tahun dan petugas belum mengetahui identitas. Kedua balita itu tidak bisa tertolong lagi, meninggal setelah dirawat di RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo. (X-2)