Puluhan pendekar dari delapan Paguron Se-Bandung Raya akan beradu kreativitas (motekar) dalam Pasanggiri Penca Usik Motekar 2023.
Menurut Ketua Penyelenggara Sulhan Syafi'i, para pendekar akan memanfaatkan apa saja yang menempel di tubuhnya sebagai senjata. Karena itu, mereka siap menghadapi ancaman di jalan, seperti begal.
"Dalam pasanggiri Penca Usik Motekar ini, setiap peserta wajib
memainkan (ngulinkeun) senjata yang belum diketahui jenis senjatanya,"
kata Sulhan di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat.
Selain itu, lanjutnya, para peserta wajib usik penca di dalam media
lumpur dan tepung kanji (aci) yang sudah disiapkan. Kedua media itu
pun bisa menjadi senjata bagi para pendekar.
Hal ini, tentunya memerlukan kreativitas (motekar) para peserta dalam menampilkan gerakan gaya pencak silat yang dipengaruhi oleh berbagai elemen seni yakni kesatuan gerak tubuh (wiraga), gerak indera (wirasa) dan gerak berbasis musik (wirama) dalam pasanggiri Penca Usik Motekar ini.
"Dari perguruan yang hadir mereka terbagi menjadi delapan peserta putra
dan sembilan peserta putri. Pasanggiri Penca Usik Motekar ini dimeriahkan pula dengan Usik Godot oleh Perguruan Seni Bela Diri Godot
dari Kabupaten Karawang," lanjutnya.
Selain itu, kata Sulhan, ada penampilan Usik Sanyiru Padanan oleh
Padepokan Panglipur Pamager Sari dari Kabupaten Bandung Barat pimpinan Asep Gurwawan. Ada juga penampilan para sesepuh penca silat Jabar
dan pimpinan para paguron se-Bandung Raya.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan dari paguron Tirta Puja Siliwangi, GPP, Si Macan Tutul, Jembar Kencana, Citra Domas, LIPDI, Panglipur dan Budi Daya.
Acara ini bisa terselenggara hasil dari kerja bareng Tatali Pers dan
Bale Panglawungan Penca. Perhelatan digelar di Teater Terbuka Taman Budaya Jabar, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jabar. (N-2)
