Pentas Budaya Islam Sambut Idul Fitri di Lembatan

PENTAS dan perlombaan diselenggarakan umat muslim di wilayah Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, NTT, guna menyambut hari raya Idul Fitri 1437 H.

Pentas dan perlombaan diikuti 14 madrasah dan 24 masjid di wilayah Kecamatan Buyaduri memperebutkan piala bergilir serta sejumlah uang tunai sebagai bentuk pembinaan.

Hal tersebut disampaikan Sulaiman Syarif, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI), Kecamatan Buyasuri, kepada Media Indonesia, Senin (4/7).

Disebutkan, panitia setempat menggelar lomba pawai berobor, lomba Hafids Qur'an antar masjid dan madrasah, serta lomba Qasidah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Mampir, Kecamatan Buyasuri. Sementara peserta adalah siswa MA, MTS, MI, remaja masjid serta ibu-ibu majelis Taqlim.

"Mulai kemarin seluruh kontingen dari desa-desa sudah berdatangan ke Desa Mampir untuk mengikuti perlombaan. Panitia menyediakan rumah warga untuk penginapan peserta," ujar Sulaiman Syarif yang juga adalah anggota DPRD Lembata itu.

Sulaiman menyebutkan, setiap hari raya besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha diupayakan untuk secara rutin menggelar pentas budaya Islami. Selain memeriahkan hari raya, pentas dan perlombaan dimaksudkan untuk mempertebal ukuwah Islamiyah bagi pemeluk Islam.

Dikatakan, pentas dan perlombaan diselenggarakan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Buyasuri secara bergilir dengan sistim lotrei.

"Setelah dilotrei, tahun ini, penyelenggaraan hari Besar Islam dilaksanakan di desa Mampir, Kecamatan Buyasuri. Kegiatan dimulai malam ini diawali lomba pawai berobor. Pawai berobor sengaja diperlombakan karena selama ini menyambut hari raya, pawai selalu semrawut dan ribut. Lomba dan pentas dilakukan selama dua hari sebelum umat merayakan hari kemenangan Idulfitri 1437 H," ujar Sulaiman. (X-11)