Operasi Pasar di Banyumas belum Berpengaruh pada Harga Daging

BULOG Subdivisi Regional (Subdivre) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mulai menggelontor daging beku impor untuk konsumen di wilayah setempat sebanyak 250 kg. Namun demikian, harga daging beku di sejumlah pasar masih tetap tinggi, mencapai Rp120 ribu kg.

''Sampai sekarang, harga daging sapi di sini masih tinggi, Rp120 ribu per kg. Kalau ada operasi pasar daging dengan harga di bawah Rp100 ribu per kg, ternyata masih belum mampu menurunkan harga daging di pasaran. Sebab, daging di pasaran itu daging segar sehingga harganya tetap tinggi,'' kata Taufik, 37, pedagang di Pasar Manis, Senin (13/6).

Menurutnya, harga daging sapi segar kemungkinan tetap akan tinggi, apalagi jika jumlah daging beku untuk operasi pasar hanya terbatas. ''Malah, kemungkinan harga daging sapi segar bakal mengalami lonjakan lagi sepekan menjelang Lebaran, karena dipastikan kebutuhan masyarakat meningkat,'' ujarnya.

Sementara di depan Kantor Bulog Banyumas, Bulog setempat menggelontor sebanyak 250 kg daging beku impor. ''Kami mulai menjual daging sapi beku dengan harga Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah harga pasar. Konsumen yang datang ke sini umumnya ibu-ibu rumah tangga dan pembeliannya hanya dibatasi 2 kg saja,'' ujar Kepala Bulog Subdivre Banyumas Wastono.

Menurutnya, pihaknya masih akan terus mengadakan operasi pasar daging beku, bahkan sudah ada rencana masuk ke pasar di Banyumas. ''Jadi nantinya tidak hanya di sini, melainkan juga di pasar. Dengan adanya operasi pasar daging beku ini, setidaknya bermanfaat bagi masyarakat karena bisa membeli daging dengan harga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga pasaran,'' tambahnya. (X-11)