Dinas Sosial Kota Bandung Siapkan Langkah Tegas Hadapi Serbuan Pengemis selama Ramadan

PEMERINTAH Kota Bandung melalui dinas sosial sudah mengantisipasi datangnya serbuan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), di tengah bulan Puasa.

Kepala Dinsos Kota Bandung, Tono Rusdiantono menyampaikan, pihaknya
sudah mengantisipasi akan terjadinya penyerbuan PMKS ke wilayah Bandung.

Menurutnya, awal Ramadan kedatangan mereka memang masih belum terlihat.
Tetapi, nanti PMKS datang ketika Ramadan telah berjalan sekitar sepekan.

"Kalau diawal-awal puasa belum terlihat, paling nanti sekitar sepekan
berjalan. Tapi, kami pasti secara masif akan menjangkau PMKS terutama
yang berada di jalan-jalan saat mengemis atau meminta-minta, termasuk
yang badut-badutan itu akan langsung diangkut," katanya, di Bandung, Sabtu (1/4).

Tono menegaskan Dinsos Kota Bandung telah mendapat perintah untuk segera menyelesaikan permasalahan PMKS sebagai upaya mewujudkan  ketertiban, kebersihan, dan keindahan (K3). Biasanya para PMKS ini bermunculan menjelang berbuka puasa dan di momen menjelang Idul Fitri.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan penjangkauan berkoordinasi dengan
kewilayahan, Satpol PP, kepolisian dan TNI. Pasalnya, jika mengandalkan dinsos saja tentu tida akan sanggup mengurus semua.

"Ada titik-titik yang jadi lokasi oprasi PMKS. Mereka ada ketuanya dan premannya, sehingga kami membutuhkan bantuan anggota TNI dan Polri agar tak terjadi tindak kekerasan atau hal yang tak diinginkan ketika dilakukan penjangkauan," tandas Tono.

Sejumlah wilayah rawan ialah kawasan Jalan Pasteur dan Jalan Pasir Koja.

Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan Dinsos Kota Bandung
ialah memberikan pengumuman di jalan-jalan raya dengan mengimbau para
pengendara untuk tak memberikan uang kepada PMKS.

"Soal sanksi bagi yang memberikan itu ada dalam perda. Dalam
menangani PMKS, kami lemah dalam hal penegakan hukum. Ke depan  
perdanya harus diperbaiki supaya bisa lebih efektif lagi," tegasnya.

Ia menambahkan PMKS yang biasa datang ke Bandung berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Cimahi, Garut, Tasikmalaya, Jawa Tengah dan Medan, Sumatra Utara. (N-2)