Dosen UMSU itu Dikenal Ramah, Tegas, dan Displin

MAHASISWA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) mengenal Nurain Lubis sebagai dosen yang ramah, tegas, dan disiplin. Namun hidup mantan Dekan FKIP UMSU itu berakhir tragis, Senin (2/5). Dia tewas dibunuh mahasiswanya di kampus.

Puput, alumnus FKIP UMSU, mengaku tak pernah menyangka kejadian itu menimpa Nurain. Puput mengaku ia tak pernah mengikuti kelas Nurain. Namun ia mengaku mengenal sosok Nurain.

Humas UMSU Ribut Priadi pun mengungkapkan hal serupa. Malah, katanya, usai kejadian, banyak mahasiswa geram dengan pelaku yang tega menghabisi nyawa perempuan berusia 63 tahun itu.

"Emosi mahasiswa UMSU terpancing setelah mendengar kabar kematian Ibu Nurain. Mereka menghalangi polisi untuk menciduk tersangka, karena mereka ingin menghakimi tersangka," kata Ribut.

UMSU pun menyerahkan penanganan kasus ke polisi. UMSU, ungkap Ribut, akan berkoordinasi untuk mengungkap peristiwa itu.

Pelakunya adalah Roymando Sah Siregar yang merupakan mahasiswa yang dibimbing Nurain. Ia tengah menyelesaikan serangkaian tugas program pengalaman lapangan.

Kabar yang beredar di kalangan mahasiswa, pelaku mengaku kesal lantaran tugasnya belum juga rampung. Nurain belum menyetujui tugas micro teaching, kerangka kerja, dan rencana pembelajaran silabusnya.

Kemarin siang, Nurain ditemukan bersimbah darah di kamar mandi area kampus. Polisi yang mendapat laporan langsung melarikan Nurain ke RS terdekat. Namun Nurain menghembuskan napas terakhirnya sebelum tiba di RS.

Setelah mendapat penolakan dari mahasiswa setempat, polisi dapat membekuk pelaku. Roymando merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan angkatan 2013.

Sementara itu, Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) menetapkan libur khusus selama dua hari setelah pembunuhan mantan Dekan FKIP UMSU Nurain Lubis. Selama masa berkabung kampus UMSU mengibarkan bendera setengah tiang. (X-11)

(Baca juga: UMSU Berkabung, Kampus Diliburkan Dua Hari).