Belajar Tatap Muka di Palembang Hanya 4 Jam

DINAS Pendidikas Kota Palembang memutuskan bakal melaksanakan sekolah tatap muka mulai Juli dengan waktu belajar maksimal hingga 4 jam. Pelaksanaannya juga dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).

"Dalam proses pelaksanaan sekolah tatap muka, ada aturan diantaranya, jam pelajaran dimulai pukul 08.00 sampai dengan maksimal pukul 11.00," ujar Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto, Selasa (8/6).

Baca juga: Wagub Jawa Barat Positif Covid-19

Selain mengurangi waktu belajar menjadi lebih singkat, Disdik Palembang juga mengingatkan sekolah untuk membatasi kapasitas siswa dalam satu ruang kelas untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Satu lokal hanya akan diisi oleh maksimal 15 anak. Tidak ada jam istirahat sehingga orangtua sebaiknya menyiapkan bekal untuk anak dari rumah," kata dia.

Zulinto menegaskan, alasan tidak ada waktu istirahat adalah agar semua siswa tidak memiliki kesempatan berkerumun di luar jadwal belajar. Maka itu, ia pun meminta instansi pendidikan untuk tidak memfasilitasi tempat makan umum.

"Maksudnya kantin tidak akan dibuka jadi silakan bekali anak. Sekolah juga harus memastikan siswa mengunakan alat pelindung diri minimal masker/face shield serta menyediakan tempat cuci tangan," tegasnya.

Keputusan KBM tatap muka, lanjut Zulinto, juga turut dipengaruhi banyaknya desakan dari orang tua serta para guru yang mulai menginginkan sekolah secara offline. Kendati demikian, ia menyebut sistem belajar langsung tetap
dibuka dengan pertimbangan  perkembangan kasus Covid-19.

"Artinya ini sudah bisa dilakukan sekolah tatap muka tapi kita tidak boleh lengah dalam disiplin prokes. Sudah banyak orang tua mendesak untuk sekolah tatap muka. Karenanya, Segera 1-2 hari ini saya akan rapat dengan semua kepala sekolah terkait persiapan sekolah tatap muka," jelas dia.

Zulinto melanjutkan, rencana mulai dilakukannya sekolah tatap muka, Disdik Palembang juga perlu saran dan masukan dari Satgas penanganan Covid-19, Ombudsman, ikatan dokter, dan perlindungan anak.

"Jika mereka semua menyetujui maka otomatis Juli nanti dipastikan akan dimulai sekolah tatap muka. Jadwalnya akan disesuaikan dengan tahun ajaran baru 2021/2022," jelasnya.

Selain itu, keputusan sekolah tatap muka juga mempertimbangkan penilaian orangtua yang menyebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak optimal karena kegiatan interaksi sosial secara langsung tak maksimal. (OL-6)