Calon Ketua Umum Kadin Indonesia Buru Dukungan di Sumatra Selatan

BULAN lalu, Anindya Bakrie datang ke Palembang, Sumatra Selatan untuk
meminta dukungan pencalonan diri sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Indonesia. Rabu (21/4), giliran Arsjad Rasjid, putra daerah yang kembali ke Palembang untuk menyosialisasikan pencalonannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

Sepertinya, tiga suara dari Kadin Sumsel akan berlabuh dan mendukung
Arsjad Rasjid. Ketua Umum Kadin Sumsel Dodi Reza Alex mengatakan pihaknya akan mendukung Arsjad Rasjid karena dinilai memiliki visi dan misi yang sangat baik dan berbeda dengan calon lainnya.

"Kadin Sumsel selalu satu komando, tidak main bagi-bagi suara. Tiga suara dari Sumsel selalu bulat. Saya pastikan Kadin Sumsel mendukung Arsjad Rasjid," kata Dodi.

Menurut Dodi, dukungan tersebut bukan lantaran primordialisme semata,
melainkan pihaknya telah mempertimbangkan visi-misi yang ditawarkan Arsjad untuk Kadin dan perekonomian Tanah Air.

"Beliau memiliki visi yang sangat bagus, terutama idenya untuk Kadin yang inklusif dan kolaboratif, serta mengusung konsep social entrepreneurship. Saya tertarik karena belum pernah mendengar konsep ini dari calon manapun," lanjutnya.

Sementara itu, Arsjad Rasjid mengatakan dirinya telah mendeklarasikan diri untuk ikut serta dalam proses demokrasi di Kadin. Ia pun mengapresiasi dukungan yang diberikan Kadin Sumsel untuk pemilihan Ketua Umum umum Kadin Indonesia pada musyawarah nasional yang bakal digelar pada Mei nanti.

"Saya pulang kampung untuk bersilahturahmi sekaligus berdiskusi tentang
Indonesia ke depan, khususnya Sumsel. saya juga minta doa restu untuk
pemilihan calon Ketua Umum Kadin Indonesia. Harapannya, Sumsel mendukung penuh," tambah dia.

Menurutnya, kondisi pandemi saat ini membuat terciptanya norma baru dan ada realitas baru akibat pandemi covid-19. Begitu pula untuk Kadin.

Sebagai mitra pemerintah, menurutnya, sudah seharusnya Kadin Indonesia lebih kuat sehingga bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama PT Indika Energy Tbk itu menilai perlu adanya Kadin baru
yang inklusif dan kolaboratif. "Kalau diibaratkan perusahaan, pemegang
saham Kadin Indonesia adalah Kadin-Kadin daerah dan asosiasi-asosiasi, maka Kadin Indonesia harus berpikir bagaimana caranya memberikan deviden berupa value kepada Kadin daerah," tandasnya.

Oleh karena, menurut Arsjad, Kadin harus dimiliki semua pengusaha, baik
dari skala mikro, kecil dan besar.

"Makanya kita perlu kolaborasi. Tanpa kolaborasi kita tidak akan maju,
itu kuncinya. Kami juga harus bisa memberi values untuk Kadin daerah," tambah Arsjad.

Ia memaparkan 4 pilar program yang telah dirancangnya untuk Kadin Indonesia yang turut mendorong bangkitnya ekonomi nasional. Keempat pilar tersebut, yakni pertama, Kadin sebagai tulang punggung kesehatan. Ia menjelaskan perekonomian dapat bangkit jika kesehatan pulih pada masa pandemi ini.

Kedua, membawa Kadin untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dan daerah. Arsjad menilai perekonomian nasional dapat bangkit bila ekonomi di daerah pulih.

Apalagi, kata dia, setiap daerah memiliki masalah dan
tantangan yang berbeda-beda.

Ketiga, menjadikan Kadin wadah untuk menciptakan iklim kewirausahaan dan kompetensi. Menurutnya, Kadin harus dapat menanamkan jiwa wirausaha sejak dini, bahkan dimulai dari lingkungan kampus.

"saya selalu bilang ke mahasiswa, mengapa tidak jadi wirausaha karena itu adalah profesi yang membanggakan. Pengusaha itu adalah pejuang ekonomi karena bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain," ujarnya.

Pilar keempat, kata dia, Kadin harus dapat menjalankan perannya secara
internal organisasi dan regulasi. (N-2)