Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul Bertambah 100 Orang

Pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 100 orang, sehingga total kasus pulih, per hari Kamis (1/4), menjadi 8.997 orang.

Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Bantul dalam keterangan resmi, pada Kamis malam, menyebutkan rinciannya dari Kecamatan Banguntapan 25 orang, Kecamatan Bantul 19 orang, Kecamatan Pandak 12 orang, Kecamatan Pajangan tujuh orang, dan Kecamatan Sanden enam orang.

Selanjutnya dari Kecamatan Imogiri, Sewon, dan Kasihan masing-masing lima orang, kemudian dari Kretek, Bambanglipuro, dan Pleret masing-masing tiga orang, sisanya dari Srandakan dua orang, Jetis dua orang, serta dari Pundong, Dlingo, Piyungan masing-masing satu orang.

Meski demikian dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 82 orang, dari Kecamatan Pleret 14 orang, Bantul 11 orang, Sewon 10 orang, Banguntapan sembilan orang, Sedayu tujuh orang, Jetis enam orang, dan Pajangan lima orang.

Kemudian dari Kasihan empat orang, Pandak tiga orang, Imogiri tiga orang, dan sisanya dari Srandakan, Sanden, Pundong, Bambanglipuro, dan Piyungan masing-masing dua orang, sehingga total kasus positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi menjadi 10.108 orang.

Sedangkan untuk kasus positif Covid-19 yang meninggal pada hari ini tercacat satu orang dari Kecamatan Imogiri, dengan demikian total kasus kematian di Bantul berjumlah 278 orang.

Dengan perkembangan kasus Covid-19 harian tersebut, maka data pasien Covid-19 aktif berdomisili Bantul yang masih menjalani isolasi di sejumlah selter maupun perawatan tenaga medis rumah sakit lapangan, per hari Kamis, berjumlah 833 orang.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Bantul Helmi Jamharis mengajak masyarakat Bantul memutus rantai penyebaran virus korona dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.

"Juga disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya. (Ant/OL-12)