Lawan Korona dengan Warna dan Rupa

SEJUMLAH perupa ternama dari dalam dan luar negeri memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru 2021 dengan menggelar pameran lukisan dan seni patung di rest area Banjaratma Heritage di Kilometer 260-B Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah.

Gelaran itu memberikan nuansa berbeda bagi para pengunjung yang umumnya para pengendara. Karya-karya dari seniman dihadirkan ke publik lewat pameran bersama bertajuk Saujana Bandjaratma-Arts & Heritage/Festival 2020/2021 yang berlangsung 13 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.

Mengambil ruang di rest area Heritage Km 260-B-Banjaratma-Brebes, para seniman sepakat menolak terkapar korona dan hadir menawarkan kegembiraan serta harapan melalui warna dan rupa kepada masyarakat.

Tidak kurang dari 30 pelukis dan perupa mempersembahkan karya-karyanya. Di antara mereka terdapat sejumlah seniman senior Indonesia, seperti Kartika Affandi, Astuti Kusumo, Dewobroto, Ebo, Erica Hestu Wahyuni, Fakturohman, Godod Sutejo, Hajar Pamadhi, Herjaka, dan lainnya.

Sebagai satu-satunya tempat peristirahatan yang memiliki nilai historis, Heritage Km 260-B berdiri untuk menawarkan memori perjumpaan masa lalu dan modern. Di sana pengunjung bisa melihat sisa kemegahan arsitektur bangunannya seraya menikmati hidangan khas kuliner hingga menemukan aneka kerajinan Nusantara dalam satu atap.

Seorang pengunjung, Fhilip, mengaku mampir dan tidak sengaja melihat pameran lukisan di tempat tersebut, setelah menempuh perjalanan berlibur dari Pekalongan tujuan Jakarta. "Kami senang bisa menikmati lukisan-lukisan karya perupa ternama yang beberapa di antaranya sudah kami kenal," ujar Fhilip yang didampingi istrinya, Minggu (27/12).

Penyelenggara pameran lukisan Saujana Bandjaratma-Arts & Heritage, Danang Mursito, menyebut gelaran pameran lukisan itu bertujuan memberikan nuansa berbeda bagi pengendara arus mudik dan balik. "Sekaligus agar para pengunjung bisa menghargai karya perupa nasional dan juga internasional," kata Danang.

Rest area Heritage Km 260-B Banjaratma-Brebes merupakan ruang singgah bagi para pelintas Tol Trans-Jawa. Tempat peristirahatan tersebut dibangun dengan menghidupkan kembali bekas pabrik gula Banjaratma, warisan jejak gula Nusantara yang beroperasi pada 1908-1998. (JI/J-2)