Kasus Melonjak di Beberapa Daerah

SEBANYAK 1.247 orang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinyatakan positif covid-19. Sejauh ini peningkatan pasien terkonfi rmasi positif korona di wilayah tersebut mencapai
3.095 orang, dari beberapa klaster mulai keluarga, tenaga kesehatan, pabrik sepatu, hingga pondok pesantren.

Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita mengatakan peningkatan kasus itu diketahui dari hasil uji usap yang masih didominasi oleh klaster keluarga setelah dilakukan testing, tracing, dan tracking bagi keluarga pasien yang melakukan kontak erat.

“Pasien terkonfirmasi positif covid-19 terus mengalami penambahan luar biasa. Penularannya sangat cepat kepada anggota keluarga, terutama di dalam dan luar rumah. Akan tetapi, bentuk pengawasan masih dilakukan agar mereka bisa menerapkan protokol kesehatan,” kata Yeni, kemarin.

Penambahan kasus juga terjadi di Riau. Hingga Kamis (17/12) malam terdapat 288 pasien terkonfirmasi atau secara total mencapai 23.016 kasus. “Saat ini total terkonfirmasi 23.016 kasus dengan isolasi mandiri 1.027 orang, rawat di rumah sakit 631 orang, sembuh 20.653 orang, dan 525 meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir di
Pekanbaru, kemarin.

Menurut dia, meski PSBB sudah berakhir dan pemerintah menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kewaspadaan.

Di Jakarta, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agustin Iterson Samosir menyampaikan kasus covid-19 di lingkungan kementerian tersebut mencapai 1.061 orang dan 709 orang telah dinyatakan sembuh.

Agustin menjelaskan pihaknya juga telah melakukan serangkaian pencegahan penularan covid-19, seperti rapid test berkala untuk seluruh pegawai serta melakukan swab test sebagai tindak lanjut dari hasil rapid test yang dinyatakan reaktif.

Sementara itu, untuk mencegah penambahan kasus, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menegaskan akan memberlakukan rapid test antigen
secara acak terhadap masyarakat yang hendak keluarmasuk ke provinsi kepulauan tersebut. (AD/RK/Ins/RF/J-2)