Ketersediaan Tempat Tidur semakin Menipis

JAKARTA membutuhkan langkah berani untuk menekan laju kasus baru covid-19. Pasalnya, jumlah pasien terus membengkak sehingga penyediaan fasilitas kesehatan semakin kritis.

Pada 22 November lalu, saat Gubernur Anies Baswedan mengumumkan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar transisi, dari total 6.016 tempat tidur isolasi, sudah diisi oleh 4.521 pasien atau mencapai 75%.

Meski jumlah pasien sembuh terjadi setiap hari, jumlah pasien baru lebih besar. Akibatnya, belum genap 10 hari, persentase tempat tidur terisi sudah mencapai
79% atau 4.851. Padahal, jumlah tempat tidur sudah ditambah menjadi 6.129 unit.

Kondisi kritis Ibu Kota juga terlihat dari tempat tidur ICU yang semakin menipis. Dari total 849 tempat tidur sudah terisi 630 unit, atau mencapai 74%.

Kemarin, penambahan kasus harian di Jakarta mencapai 1.166 pasien. Total warga terinfeksi covid-19 mencapai 139.085 orang.

Penambahan pasien baru juga membuat tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran semakin kerepotan. Kemarin, jumlah pasien yang dirawat sudah mencapai 2.410 orang dan 945 pasien isolasi mandiri atau tanpa gejala.

“Untuk pasien yang harus dirawat ada tambahan 67 orang dan isolasi mandiri 39 orang,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Kolonel Marinir Aris Mudian.

Pasien dirawat atau dengan gejala dirawat di Wisma Atlet Tower 6 dan 7. Sementara itu, pasien tanpa gejala di Tower 4 dan 5. “Sampai hari ini, jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet sudah sebanyak 28.630 orang. Total yang keluar sebanyak 26.220 orang, terdiri dari 25.336 orang dinyatakan sembuh, 486 orang dirujuk ke rumah sakit lain, dan 8 orang meninggal dunia,” tambah Aris.

Untuk pasien isolasi mandiri total sudah mencapai 17.056 orang. Pasien keluar sebanyak 16.160 orang, terdiri dari 16.058 pasien sembuh dan 2 orang dirujuk
ke rumah sakit lain. (Put/Hld/N-2)