Kota Cirebon Krisis Ruang Isolasi

HAMPIR seluruh ruang isolasi pasien covid-19 di rumah sakit dalam kondisi penuh. Selain rumah sakit, isolasi mandiri di tiga tempat yang disiapkan Pemerintah Kota Cirebon penuh.

"Padahal, kami sudah menambah kapasitas ruang isolasi hingga tiga kali lipat," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto, kemarin.

Edy mencontohkan RS Sumber Kasih yang sebelumnya hanya memiliki tiga tempat tidur di ruang isolasi kini sudah ditambah menjadi 17 bed. Lalu RS Ciremai yang sebelumnya hanya 20 bed menjadi 74 bed, serta RSD Gunung Jati yang jumlahnya sudah naik tiga kali lipat menjadi 71 bed.

Tidak hanya ruang isolasi pasien covid-19 di rumah sakit, isolasi mandiri yang disiapkan Dinkes Kota Cirebon di dua hotel dan satu gedung Diklat BKKBN saat ini pun penuh.

"Bahkan ada antrean hingga 102 orang," ungkap Edy. Saat ini ratusan orang yang positif covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) tengah menjalani isolasi mandiri di rumah sambil menunggu ada yang keluar dari dua hotel dan gedung Diklat BKKBN.

Edy mengusulkan kepada Sekretaris Daerah Kota Cirebon agar setiap rumah sakit menambah kapasitas tempat isolasi pasien covid-19.

Sementara itu, sebanyak 20 tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, yang sempat bersentuhan dengan pasien yang meninggal seusai terkonfirmasi covid-19 dinyatakan negatif virus korona setelah mengikuti tes usap.

Direktur RSUD Hasanuddin Damrah Emrusmadi mengatakan para nakes itu sudah tidak lagi menjalani isolasi mandiri. "Mereka sudah bisa kembali bertugas," katanya.

Ruang penyakit dalam yang sempat ditutup beberapa waktu lalu juga sudah kembali dibuka dan sudah dapat beroperasi kembali.

RSUD Hasanuddin Damrah merupakan rumah sakit rujukan covid-19 satu-satunya di Kabupaten Bengkulu Selatan. (UL/MY/J-1)