Tingkatkan Kesiagaan Hadapi Bencana

JULIYATMONO tidak mau menunggu bencana datang. Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, itu sudah menyiapkan semua potensi di wilayahnya untuk menghadapinya.

“Dari 17 kecamatan, 14 kecamatan di Karanganyar memiliki kerawanan bencana tinggi di musim penghujan. Karena itu, mau tidak mau, kami harus bersiap diri,” ujarnya.

Selain menyediakan dana penanggulangan bencana sebesar Rp2,5 miliar, Karang anyar juga menyiapkan peralatan dan personel. Kemarin, bersama Kapolres Ajun Komisaris Besar Leganek Mawardi, Juliyatmono menggelar apel kesiapsiagaan bencana.

Semua peralatan yang dimilih Badan Penanggulangan Bencana Daerah dikeluarkan. Berat dan ringan. Polisi juga mengikutsertakan pasukan anjing pelacak.

Tidak ingin wilayahnya kembali dihajar banjir bandang besar, Awaludin, Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, berencana membangun tanggul di sepanjang aliran Sungai Cisokan. Daerah ini membutuhkan tanggul sepanjang 2 kilometer dengan tinggi 2 meter.

“Banjir pekan lalu telah membuat 418 rumah terdampak dan 83 rumah terendam banjir. Warga tetap harus waspada karena hujan deras masih akan turun lagi,” tandasnya.

Angin kencang juga rawan menyebabkan bencana di Klungkung, Bali. Mitigasi dilakukan BPBD dengan memotong pohon-pohon yang rawan tumbang, di permukiman dan perindang pinggir jalan.

“Klungkung memasuki pancaroba. Angin kencang sering menyebabkan pohon-pohon besar tumbang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Putu Widiada.

Kemarin, warga di empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur menyambut hujan deras pertama di wilayahnya. Tidak ada banjir dan tanah longsor.

“Hujan deras datang di Kabupaten Belu, Malaka, Kupang dan Timor Tengah Utara. Kami sudah mengeluarkan peringatan dini supaya warga meningkatkan kewaspadaan sehingga terhindar dari bencana,” ujar prakirawan BMKG Stasiun El Tari, Helny Mega Milla.

Sementara di Jawa Tengah, kekurangan air bersih masih dialami warga di 99 desa pada 13 kecamatan di Kabupaten Demak. (WJ/BB/RS/PO/AS/BK/N-3)