Pemprov Pulihkan Anak Korban Bencana

NASIB anak-anak dari enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah itu diguncang bencana besar banjir bandang yang menyebabkan 38 orang tewas, pada 13 Juli lalu.

“Selain kebutuhan pangan, papan, dan pakaian, anak-anak Luwu Utara di lokasi bencana juga membutuhkan trauma healing. Mereka harus sembuh dari trauma akibat bencana dan bisa menjalani kembali kehidupan seperti sebelum banjir bandang datang,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB, Iqbal Suhae, kemarin.

Sejumlah metode penyembuhan trauma sudah disiapkan. “Mereka perlu mendapat dukungan psikososial karena kejadian bencana itu sangat menakutkan,” lanjut Iqbal.

Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indiriani, menyatakan pada masa tanggap darurat, pihaknya sangat memperhatikan kebutuhan bayi dan anak. “Jumlah bayi yang terdampak 447 orang dan balita 2.223 orang.”

Pihaknya menyiapkan tenda, pakaian dalam, popok anak dan dewasa, makanan bayi dan balita, perlengkapan, serta permainan anak. “Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan itu.”

Di Papua Barat, hujan deras membuat Kali Harapan Indah di Kota Sorong meluap, Sabtu (25/7). Ananda Abiyan, 6, hanyut terbawa arus, dan sampai kemarin belum ditemukan.

“Pada hari kedua pencarian, kami melibatkan 55 petugas dan relawan. Kami akan melanjutkan pencarian sampai sepekan ke depan,” ujar Humas Basarnas Sorong, Dilla Faradila.

Di sejumlah wilayah di Indonesian timur, cuaca eks­trem masih akan terjadi. Kesiapsiagaan terus dilakukan, termasuk oleh Kantor Basarnas Palu.

“Kami sudah meminta semua anggota Basarnas untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Kepala Kantor Basarnas Andrias Hendrik Johannes.

Kondisi berbeda terjadi di Indonesia bagian barat. Kemarau datang, sehingga wilayah rawan kebakaran hutan sudah harus melakukan antisipasi.

Di Sumatra Selatan, dua heli Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah melakukan 584 bombing dengan menumpahkan 2,6 juta liter air ke sejumlah titik kebakaran. “Kebakaran sudah terjadi, Tidak di wilayah rawan, sehingga mudah dipadamkan dari udara,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Ansori. (LN/MS/TB/DW/RF/PO/N-3)