Pemkab Pamekasan Dorong Peran Pesantren dalam Penanganan Covid-19

GUGUS Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melakukan simulasi penanganan covid-19 untuk pondok pesantren (Ponpes) di wilayah itu. Simulasi dimaksudkan untuk memperkuat peran pesantren dalam pencegahan penularan Covid-19.

Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pamekasan, Sigit Priyono, mengatakan ponpes merupakan kawasan rawan penyebaran virus korona, meski sampai saat ini belum ditemukan kasus. Sebab, ponpes memiliki santri yang sebagian berasal dari kawasan yang masuk zona merah.

Selain itu, sebagai lembaga pendidikan yang bersifat mandiri, penanganan kesehatan santri dikakukan secara mandiri sebelum ditangani lembaga kesehatan profesional.

"Biasanya, ketika ada santri sakit, terlebih dahulu akan ditangani unit layanan keesehatan internal di pesantren. Sehingga butuh untuk pembekalan pengetahuan yang memadai berkaitan dengan Covid-19," katanya, Kamis (16/7).

Gugus Tugas Covid-19, kata dia, memprioritaskan pesantren dengan jumlah santri banyak dan berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Hal itu dengan pertimbangan tingkat kerawanan penularan virus korona di kalangan santri, karena  pola hubungan antar santri yang cukup rapat dan sulit dipantau. "Jika ada satu yang terpapar, akan mudah menular ke yang lain," jelas Sigit.

Dalam simulasi itu, jelas Kepala Bagian Humas Pemkab Pamekasan tersebut, tim kesehatan pesantren dikenalkan dengan gejala Covid-19, Alat Pelindung Diri (APD), upaya pencegahan hingga penanganan awal.

"Harapannya, anggota tim kesehatan pesantren itu juga bisa mensosialisasikan pengetahuan mereka melalui jaringan kepesantrenan di Pamekasan," katanya. (R-1)