Kawasan Malioboro Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan

WALAU belum seperti sebelum pandemi korona merebak, kawasan Malioboro mulai didatangi wisatawan. Pemkot Yogyakarta pun telah berupaya agar Malioboro tidak penuh sesak dengan pengunjung dengan pendataan melalui QR Code.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Jumat (19/6) mengatakan, dari data yang masuk dalam sistem QR Code mulai 11 Juni 2020, jumlah pengunjung di Malioboro rata-rata mencapai sekitar 600 orang per hari. Padahal, sebelumnya, selama masa Pandemi Covid-19, pengunjung Malioboro hanya sekitar 100 orang per hari.

"Kalau kita lihat kunjungan hotel juga meningkat sekitar 30 persen. Bahkan ada wisatawan dari Bali, NTB, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah," terang Heroe.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem penanggulangan Covid-19 di tempat-tempat keramaian, seperti di Malioboro. Sistem yang di jantung Kota Yogyakarta ini diharapkan bisa menjadi percontohan bagi destinasi lain di Yogyakarta saat menghadapi kenormalan baru.

Kepala UPT Malioboro, Ekwanto menyampaikan, kawasan Malioboro terus berbenah menuju tatanan normal baru. Beberapa hal yang telah dilakukan. Misalnya penyediaan tempat cuci tangan dan sabun di lebih 40 titik, mewajibkan pengunjung menggunakan masker, hingga mengatur alur pejalan kaki. Penegakan disiplin pun melibatkan berbagai pihak, dari pengamanan khusus di  Malioboro Jogoboro, polisi, TNI, Satpol PP, hingga Pam budaya.

Ekwanto mengatakan, geliat kebangkitan masyarakat menghadapi tatanan normal baru sudah tampak di Malioboro. Di sisi lain, pihaknya terus mengevaluasi dan menyempurnakan aturan menuju tatanan normal baru. "Kami berusaha nantinya siapapun yang berkunjung ke Malioboro akan merasa  aman dan nyaman," pungkas dia. (R-1)