Penyaluran BLTDD, Babel Tertinggi

Bangka Belitung (Babel) merupakan provinsi tertinggi dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) untuk penanganan corona virus disease (covid-19). 

Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar dalam keterangan resminya, Rabu (20/5).

Ia mengatakan, ada lima Provinsi yang penyaluran BLTDD-nya tertinggi. Yakni Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bali, DI Yogyakarta; dan Sulawesi Tenggara. "dari lima ini, yang paling tinggi penyalurannya adalah Provinsi kepulauan Bangka Belitung," katanya.

Sebaliknya, lanjut Abdul Halim, untuk provinsi yang paling rendah dalam persentase penyaluran BLT dana desa berturut-turut yakni Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, dan Maluku Utara.

Ia menyebutkan, ‎bantuan langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) untuk masyarakat yang terdampak wabah virus korona telah tersalur ke 23.963 desa." penyaluran BLT dana desa melonjak hingga 7.496 desa," ujarnya.

Melonjaknya penyaluran tersebut menurutnya terjadi, Rabu (20/5). Hingga kini sebanyak 55.260 desa yang sudah mendapatkan dana desa di rekening kas desa, artinya desa tersebut siap menyalurkan BLT.

"Sebanyak 5.437 desa masih proses di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang nantinya akan tersalur ke rekening kas desa," ungkap dia.

Diketahui terdapat empat tahapan penyaluran BLT dana desa. Yaitu pendataan keluarga miskin, musyawarah desa khusus untuk menetapkan daftar penerima BLT.

Selanjutnya, yakni pengesahan bupati terhadap daftar usulan desa tersebut, dan diakhiri penyaluran BLT.

"Hingga hari ini, desa yang telah melakukan pendataan keluarga miskin mencapai 62.063 desa. Ini mengalami kenaikan yang sebelumnya 3.690 desa," ujarnya.

Untuk desa yang telah melakukan musyawarah desa khusus sebanyak 54.451 desa. Sementara pengesahan bupati/wali kota sudah bisa ditangguhkan untuk mempercepat penyaluran dana desa ke keluarga miskin.

Saat ini disebutkannya, sebanyak 2.469.025 keluarga miskin telah menerima BLT dana desa. Jumlahnya baru 30% dari 12 juta keluarga penerima manfaat," ulasnya.

Nilai dana yang disalurkan kepada keluarga miskin mencapai Rp1,48 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan. "Angka sebelumnya Rp489.207.000.000 sekarang Rp1.481.415.000.000," tutupnya. (RF/OL-10)