Polisi Pelaku Mutilasi Mau Bunuh Diri

BRIGADIR Petrus Bakus, 28, berencana mengakhiri hidup dengan cara membakar diri setelah memutilasi kedua anaknya. Dia telah menyiapkan tumpukan kayu bakar di halaman belakang rumah beberapa hari sebelum kejadian untuk memuluskan rencana tersebut.

Fakta ini terungkap dari penyidikan sementara dan penelusuran barang bukti di lokasi kejadian. Rencana itu belakangan gagal setelah isteri Petrus, Windri Hairin Yanti berhasil lolos dari incaran pembunuhan oleh tersangka.

"Yang bersangkutan (Petrus) berencana menghabisi semua keluarganya, setelah itu baru dia bunuh diri," kata Kepala Polda Kalimantan Barat Brigjen Arief Sulistyanto saat jumpa pers, di Pontianak, Senin (29/2).

Petrus, anggota Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Melawi menjadi tersangka mutilasi terhadap kedua anaknya yang masih balita. Dia juga mengincar Windri untuk dihabisi namun isteri Petrus tersebut berhasil melarikan diri dan meminta pertolongan dari tetangga.

Dari penyidikan sementara juga terungkap kasus ini diwarnai masalah keluarga. Windri cemburu lantaran pernah menemukan pesan singkat (SMS) dari seorang perempuan di telepon seluler Petrus. Sebaliknya, Petrus juga mencemburui isterinya yang sering keluar rumah karena berdagang makanan.

Tersangka kemudian menyuruh seseorang untuk selalu menguntit isterinya. Windri tidak bisa menerima sikap dan perlakuan dari suaminya tersebut sehingga menuntut cerai. Namun, masalah keluarga ini tidak sampai berimbas terhadap urusan kedinasan Petrus.

Berdasarkan catatan kedinasan, Petrus bersih dari berbagai pelanggaran dan penyimpangan selama berkarier. Dia bahkan menjadi satu di antara lulusan terbaik saat pendidikan calon brigadir di Kalimantan Barat pada 2007.

Polisi juga memastikan Petrus bebas dari pengaruh narkotika dan obat terlarang. "Hasil tes urine negatif, tidak ada indikasi penggunaan atau pengaruh narkoba," ujar Arief. (X-11)