Kuncinya Ikhlas dan Tetap Semangat

“SAYA sangat bersyukur. Dua puluh hari di rumah sakit membuat saya lebih fokus beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan,” ungkap
Cellica Nurrachadiana, kemarin.

Bupati Karawang, Jawa Barat, itu dinyatakan positif terjangkit covid-19 (virus korona) pada 24 Maret lalu. Ia diduga tertular saat menghadiri Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat di salah satu hotel di Karawang, 9 Maret. Di acara yang sama, dia duduk satu deret dengan Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung, yang juga tertular.

Dalam perawatan, Cellica mengaku lebih sering membaca buku rohani tentang kisah Rasul, keluarga, dan para sahabat. Dia juga mengaku lebih ikhlas dan nrimo keadaannya. Biasanya, ia tidur harus dengan AC dan harus dingin. “Dalam perawatan saya harus mau tidur dengan keringatan. Harus minum air hangat, meski biasanya saya minum air dingin.”

Sementara itu, Yana Mulyana mengaku sempat syok dengan kenyataan dirinya positif korona. “Yang terbayang dalam pikiran hanya kematian. Saya sangat terpukul.”

Setelah menjalani isolasi mandiri selama 4 hari, Wakil Wali Kota Bandung itu kemudian dirawat di RS Hasan Sadikin selama 11 hari. Dalam perawatan, kepercayaan dirinya mulai meningkat.

“Selain mendapat perawatan yang baik, semangat hidup saya juga meningkat, jadi tinggi. Saya yakin atas izin Allah, semua penyakit
ada obatnya,” kenang Yana yang dinyatakan sembuh pada 27 Maret lalu. Dia yakin semangat yang tinggi sangat membantu penyembuhan pasien korona.  “Karena itu, jangan pernah kehilangan semangat untuk sembuh.”

Di sejumlah daerah, kesembuhan pasien korona juga menjadi penyemangat bagi tim medis yang tidak pernah menyerah dalam
bekerja. Di Kota Tasikmalaya, dari 20 pasien positif, lima di antaranya sudah dinyatakan negatif korona.

Kesembuhan juga terjadi di Kabupaten Purwakarta. Dari delapan pasien, empat di antaranya sudah bisa meninggalkan rumah sakit.
(CS/BY/AD/RZ/AS/LD/HS/MG/OL/PO/AP/DW/N-2)