Sarkem Akan Tolak PSK Eks Kalijodo

SETELAH Kalijodo ditutup, para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di lokalisasi tersebut dipastikan akan mencari tempat lain. Salah satunya lokalisasi Pasar Kembang (Sarkem) di Yogyakarta.

Namun, kedatangan para penjaja cinta 'lulusan' Kalijodo mendapat penolakan warga sekitar Sarkem. "Kami tidak bisa menerima pekerja baru terutama dari Kalijodo,” kata Sarjono, salah satu tokoh warga Sarkem, Selasa (23/2).

Ia menyatakan keputusan itu dilakukan sebagai upaya untuk menghindarkan diri dari permasalahan yang mungkin timbul. Menurutnya memang dalam beberapa tahun terakhir ini tidak boleh ada penambahan pekerja di Sarkem.

Saat ini di kawasan prostitusi yang sudah ada sejak awal abad ke-19 itu ada sekitar 90 wanita yang menggantungkan hidupnya dari kalangan hidung belang. Selain mereka yang menjadi PSK, masih ada puluhan perempuan lainnya yang menggantungkan hidupnya dari geliat Kawasan Sarkem, yakni mereka yang berjualan kebutuhan sehari-hari, penjual makanan, serta buruh cucui dan tenaga kerja lainnya.

"Yang menjadi PSK di sini kebanyakan orang dari luar DIY. Mereka dari kota-kota di Jawa," jelas sarjono.

Untuk menjaga kesehatan, tambahnya para PSK di Sarkem ini selalu mendapat pemeriksaan kesehatan dari dokter yang secara rutin didatangkan oleh Pemkot Yogyakarta. "Di tempat inijuga selalu diadakan pelatihan menjahit dan kegiatan pengajian akan mulai rutin tahun ini," ujarnya.

Sarkem berada tepat di pusat kota Yogyakarta atau sebelah utara Jalan Maliboro. Sarkem menjadi lokalisasi legendaris di Indonesia karena berdiri sejak sekitar 1818. (OL-2)