Wartawan Klaten Hijaukan Objek Wisata Bukit Sidoguro

OBJEK Wisata Bukit Sidoguro di Jombor Permai, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terus dibenahi dan diperindah setelah diresmikan Bupati Sri Mulyani, 29 Desember 2019.

Sementara itu, untuk pembangunan OW Bukit Sidoguro tahap pertama 2019, Pemkab Klaten mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) Rp2,8 miliar dan Rp2,2 miliar pada tahap kedua tahun ini.

Untuk pembenahan dan memperindah landscape objek wisata tersebut, Jumat (14/2), pegiat media dan Humas Pemkab Klaten melakukan kegiatan penanaman bunga di kawasan Bukit Sidoguro.

Kegiatan bakti sosial penanaman bunga di OW Bukit Sidoguro, kata Kabag Humas Wahyudi Martono, dalam rangka peringatan HPN dan HUT Radio Siaran Publik Daerah (RSPD) Klaten 2020.

Aksi pegiat media tanam bunga di OW Bukit Sidoguro juga mendapat dukungan Ketua Pengadilan Negeri Albertus Usaha, Dinas arbudpora, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Ketuhanan Klaten.

Dengan diperindah beraneka tanaman bunga tersebut, Wahyudi Hartono mengharapkan OW Bukit Sidoguro di Desa Krakitan, Bayat, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Klaten.

Ketua Pengadilan Negeri Klaten, Albertus Usaha, memberikan apresiasi kegiatan bakti sosial penanaman bunga di OW Bukit Sidoguro yang dilakukan wartawan dan Humas Pemkab Klaten.

"Aksi penanaman bunga oleh para wartawan ini patut diberikaan acungan jempol. Karena apa yang dilakukan para rekan-rekan pers itu dapat mendukung pengembangan pariwisata di Klaten," ujarnya.

Dengan beraneka bunga di Bukit Sidoguro, Albertus mengharapkan objek wisata di kawasan Jombor Permai, Desa Krakitan, itu semakin asri sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Senada dikemukakan Sri Nugroho, Plt Kepala Disparbudpora Klaten. Menurut Sri Nugroho, penanaman bunga oleh insan pers di OW Bukit Sidoguro membuktikan, bahwa jurnalis mendukung pengembangan pariwisata diKlaten.

"Peran dan fungsi pers tidak diragukan lagi dalam penyebarluasan informasi pembangunan di Klaten. Kami berterima kasih kepada pers, karena prestasi tanpa publikasi kurang berarti," pungkasnya. (JS/OL-09)