Jalan Raya Porong Ditutup Akibat Banjir

BANJIR setinggi hampir satu meter yang menggenangi kawasan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menyebabkan Jalan Raya Porong ditutup, Jumat (12/2). Banjir telah menggenangi Jalan Raya Porong sejak kemarin sore.

Banjir terjadi akibat hujan deras serta luapan air sungai di wilayah tersebut. Kondisi banjir diperparah dengan minimnya drainase akibat pembangunan tanggul penahan lumpur. Semua kendaraan dari Malang menuju Surabaya dan sebaliknya diarahkan melewati jalur alternatif dan selanjutnya masuk ke jalan tol.

Banjir juga menyebabkan jalur kereta api Surabaya menuju Malang dan Pasuruan ditutupnya. Akibatnya para penumpang terlantar. Mereka baru bisa melanjutkan perjalanan setelah ada bantuan bus yang disediakan PT Kereta Api Indonesia.

Banjir membuat sejumlah kereta yang sudah terlanjur berangkat harus berhenti di Stasiun Kota Sidoarjo dan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Ratusan penumpang kereta api Jayabaya dan Mutiara Timur harus tertahan di Stasiun Kereta Api Kota Sidoarjo sejak kemari malam.

KA Jayabaya dari Stasiun Pasar Senen Jakarta tujuan Stasiun Pasar Turi Surabaya dan berakhir di Stasiun Kota Malang terpaksa dihentikan di Stasiun Kota Sidoarjo. Demikian pula KA Mutiara Timur dari Surabaya ke Banyuwangi juga tertahan di stasiun yang sama.

"Kami sangat kecewa karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak PT KAI. Kami baru diberitahu tadi pagi saat disuruh naik bus," kata Roni,25, salah satu penumpang kereta Jayabaya.

Sementara itu Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengoperasikan delapan mesin pompa untuk menyedot air yang menggenangi kawasan Porong. Air tersebut disedot dialirkan ke kolam penampungan lumpur dan selanjutnya dibuang ke Kali Porong.

BPLS sebenarnya sudah menyiagakan delapan unit mesin pompa untuk menyedot genangan air di kawasan Porong saat hujan deras turun. Mesin-mesin pompa itu disiagakan di Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin dan Kelurahan Siring Kecamatan Porong. Namun karena hujan yang mengguyur kawasan Porong sangat deras mesin-mesin pompa itu tidak mampu mengurangi debit air secara cepat. (OL-2)