Korban Banjir Sidoarjo Mulai Terserang Penyakit Kulit

SEJUMLAH wilayah di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur sudah lima hari ini terendam banjir. Warga yang rumahnya tergenang air mulai merasakan sakit kulit atau gatal-gatal.

Keluhan warga itu muncul setelah mereka harus beraktivitas dengan genangan air sejak lima hari terakhir. Warga mengaku kulitnya gatal-gatal akibat terkena genangan air banjir yang kotor setiap hari.

Apalagi banyak rumah warga yang tergenang air dengan ketinggian hingga selutut kaki orang dewasa. Kondisi demikian menyebabkan warga mulai terserang penyakit kulit. "Tentu saja mengganggu aktivitas karena genangan air ini, dan sekarang ditambah kondisi penyakit gatal-gatal pada kulit," kata Sugiarti, 55, warga Desa Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/2).

Menurut Sugiarti, banjir yang terjadi tahun ini memang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Banjir ini terjadi selain akibat guyuran hujan deras juga akibat pendangkalan sungai di Kabupaten Sidoarjo.

Kondisi itu diperparah dengan tak berfungsinya secara maksimal drainase atau saluran air yang ada di wilayah tersebut. Warga berharap ada tindakan cepat dari Pemkab Sidoarjo untuk menangani masalah banjir yang meresahkan ini.

Sementara itu genangan air di Desa Bungurasih Kecamatan Waru sudah mulai surut namun puluhan keluarga tetap memilih bertahan di gedung serba guna desa setempat karena was-was hujan deras bisa turun sewaktu-waktu. Di desa ini ada sedikitnya dua ribu keluarga terkena dampak banjir dan sebanyak 75 keluarga di antaranya mengungsi ke gedung serba guna.

Sementara sebagian warga lain yang rumahnya kebanjiran memilih mengungsi ke rumah kerabat. Banjir di Desa Bungurasih juga memaksa aktivitas belajar mengajar di SDN Bungurasih diliburkan. "Banjir kali ini terparah dibandingkan tahun sebelumnya. Air dari Sungai Buntung meluap dan mengalir deras menuju pemukiman," kata Sekretaris Desa Bungurasih Heri Purnomo. (OL-2)