Dikawal TP4D, Tidak Ada Lagi Pot Ditendang

BUPATI Luwu Utara, Indah Putri Indriani menandatangani nota kesepahaman dengan Kejaksaan Negeri Masamba terkait dengan Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

"Ini dilakukan karena banyak pembangunan proyek strategis di Luwu Utara. Dan ada kekhawatiran dari teman-teman Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Mereka khawatir adanya kriminalisasi dari kelompok-kelompok tertentu," kata Indah, Rabu (4/9).

Indah menyebutkan kegiatan pembangunan di Luwu Utara banyak diminati dan tidak semua orang bisa mendapatkan proyek dari kegiatan di Pemkab Luwu Utara.
 
"Katakanlah begini, ada satu kegiatan yang beminat 10 perusahaan atau lebih. Tapi pemenang tendernya pasti hanya satu. Nah dalam pelaksanaannya tentu ada kekhawatiran upaya kriminalisasi dan lain sebagainya," seru Indah.

Bupati mengakui keberadaan TP4D ini membuat nyaman dan lebih percaya diri. Termasuk semua satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten Luwu Utara nerasa nyaman karena TP4D ini mengawal dan mendampingi proses perencanaan, dan pengadaan barang dan jasa sesuai prosedur. Pembangunan dan pengelolaan keuangan juga terarah.
 
"Katakanlah seperti itu. Karena mereka dapat pendampingan, ada mitra yang melihat dari sisi hukum atau legalnya, mereka bisa dapat masukan sebelum proyek berjalan, karena dalam pelaksanaannya tidak semua mulus. Ada saja perbedaan persepsi, harus ada penyesuaian kondisi di lapangan misalnya. Tapi kemudian tidak perlu ragu lagi, karena selalu bisa bisa berkoordinsi dengan TP4D untuk dapat pertimbangan khusus," urai Indah.

Pada saat terjadi beda persepsi itu TP4D selalu hadir mengumpulkan semua dan memberi pertimbangan teknis juga, dari sisi legalnya bermasalah atau tidak. Karena terkdang sebuah aturan juga memunculkan persepsi beda juga.

"Saya terus terang, selama hampir empat tahun jadi bupati, selalu mendapatkan testimoni dari teman-teman pimpinan SKPD, bahwa sejak bekerja sama dengan TP4D, mereka lebih tenang. Terlebih MoU dengn Kejari setiap tahun diperbarui. Dibanding yang lalu, jika sudah masuk musim  proyek, itu macam-macam intimidasi yang kita terima baik langsung atau tidak. Kalau sekarang sih katanya pot depan kantor usianya lebih panjang, karena tidak ada yang datang menendang, lantaran kecewa, tidak jadi pemenang tender," ungkap Indah.

Indah pun mencontohkan, salah satu kegiatan, proyek strategis nasional, yang dapat pendampingan TP4D di Luwu Utara yaitu, pembangunan Bendungan Baliase. Bendungan tersebut anggarannya multi years, dibangun sejak 2015, yang rencananya akan rampung antara 2019 dan 2020, dengan anggaran mencapai Rp1,03 triliun.

baca juga: BNPB Terus Pulihkan Sosial Ekonomi Warga Sentani

Progres pembangunan sudah lebih dari 96%. Dan jika mulai beroperasi, akan mampu mengairi sekitar 20 ribu hektare persawahan di Luwu Utara, dan diperkirakan akan menghasilkan produksi senilai Rp1,7 triliun pertahun, dengan asumsi satu hektare itu menghasilkan Rp75 juta setahun. Karena dengan irigasi tersebut, jika tadinya warga hanya bisa
panen dua kali setahun, bisa jadi tiga kali setahun. (OL-3)