Api di Panderman sudah Padam

KERJA keras pemadaman api di hutan kawasan Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, membuahkan hasil. Api yang mulai berkobar Minggu (21/7) dan kembali berkobar Selasa (23/7) akhirnya bisa dijinakkan dengan cara manual, digepyok dengan ranting pohon.

“Kami juga sudah membuat sekat bakar di tiga lokasi untuk mengatasi perambatan api. Seluruh api sudah bisa dipadamkan,” papar staf BPBD Batu, Ismu Buana, Rabu (24/7).

Kegiatan pemadaman sudah diakhiri. Namun, petugas dari Perhutani dan BPBD tetap disiagakan melakukan pemantauan dan pemadaman bara.

Kebakaran di wilayah ­hutan Perhutani Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, itu melahap vegetasi seluas 70 hektare di dua petak. Selain semak belukar, kawasan itu ditumbuhi cemara angin, galitus, dan perdu.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku memberi perhatian besar pa-da kasus kebakaran itu. “Saya sudah perintahkan kepada dinas kehutanan dan kepala BPBD untuk mencegah meluasnya kebakaran itu.”

Di Jawa Barat, dinas kehu-tanan juga mewaspadai ancaman kebakaran hutan di lahan seluas 1,7 juta hektare. “Beberapa taman hutan lindung ditutup sementara untuk mencegah terjadinya bencana,” kata Kepala Dinas Kehutanan Epi Kustiawan.

Lahan hutan yang rawan terbakar di wilayah itu, antara lain hutan lindung, hutan konservasi, hutan produksi tetap, dan hutan produksi terbatas. Hutan milik rakyat yang juga rawan terbakar luasnya mencapai 973 ribu hektare.

Salah satu upaya mencegah kebakaran hutan dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) di Kuningan. Selain memetakan titik rawan kebakaran, mereka juga melakukan edukasi dan sosialiasi pencegahan kepada warga desa.

“Ada dua wilayah rawan kebakaran, yakni di Mandirancan dan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, dan Bantar-agung, Kabupaten ­Majalengka. Titik api sering kali muncul dari dua zona itu,” ungkap Kepala BTNGC Kuswandono.

Kirim helikopter
Kemarin, BNPB mengirim dua helikopter pengebom air untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan. Saat ini, daerah tersebut dalam status darurat siaga bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Sumber air pemadaman bisa diambil dari embung dan danau yang saat ini kondisi-nya masih baik. Helikopter ini sanggup terbang selama 4 jam sekali terbang untuk melakukan pengeboman air,” ungkap Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin Ujud.

Selain pemadaman dari udara, tim darat juga bekerja. Polda Kalsel, misalnya, sudah mengirim 500 anggota untuk membantu.

Dari Nusa Tenggara Timur juga dilaporkan puluhan hektare lahan di Bukit Cinta, Kabupaten Lembata, ludes terbakar. Kebakaran yang terus terjadi dalam sepekan di lokasi puncak pelaksanaan Festival Tiga Gunung itu menyisakan hamparan bukit yang gundul dan menghitam.

“Kami sudah mengerahkan petugas dan satu mobil pema-dam ke wilayah kebakaran. Petugas juga ­melakukan ­pemadaman secara manual,” ungkap Plh Kepala Satpol PP Lembata Paskalis Leuweheq.

Untuk menyelamatkan lingkungan, Himpunan Kerukun-an Tani Indonesia Bangka Belitung mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan. “Kebakaran hutan sangat merugikan, terutama bagi petani,” tutur Humas HKTI Bangka Belitung, ­Abdullah Randi. (DL/BY/UL/DY/PT/RF/N-2)