Petani Malang Sepakati Penggunaan Air

PETANI di Desa Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai menghemat air lantaran debit sumber air mengecil.

“Air jelas tidak mencukupi untuk sayur mayur. Petani jangan tanam sayur dulu,” tegas Kepala Desa Gubuk Klakah, Ngadiono, Kamis (27/6).

Selama memasuki kemarau, petani sudah menyepakati penggunaan air sebab tiga sumber air andalan warga perlahan menyusut. Sumber air yang ada digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, memasak, dan MCK.
Untuk keperluan pengairan bagi perkebunan apel dan hortikultura diambilkan dari sumber air di Coban Pelangi.

Air dari kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu dibagi merata. Warga menggunakan air dari Coban Pelangi untuk pengairan dan penyemprotan pada tanaman apel.

Ia mengungkapkan luas lahan pertanian dan perkebunan di Gubuk Klakah mencapai 384 hektare (ha), sekitar 100 ha di antaranya kebun apel. Adapun lahan sayur mayur sekitar 150 ha.

Selama musim kemarau, lanjutnya, tanaman apel mulai berbunga. Saat ini di kawasan Bromo muncul fenomena embun upas, tapi itu tak terjadi di Desa Gubuk Klakah sehingga tanaman apel berbunga secara normal. Suhu udara di desa itu rata-rata 11-20  derajat Celsius dan cuacanya cerah.

“Penen raya buah apel pada Januari. Sekarang tanaman apel bulai berbunga. Panen lagi sekitar dua atau tiga bulan nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, di Cilacap, Jawa Tengah, kekeringan semakin meluas dan kini mendera 13 desa yang tersebar di 7 kecamatan. Ada 4.213 kepala keluarga (KK) atau 15.253 jiwa yang kini mengalami krisis air bersih.

Bantuan air bersih
Sejumlah daerah yang mengalami krisi air bersih saat kemarau ini mendapat bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Di Klaten, Jawa Tengah, setiap hari di-suplai bantuan air bersih ke 23 desa di 9 kecamatan yang mengalami kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan saat ini ada 8 desa di 4 kecamatan yang digelontor air bersih.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan pihaknya telah mengirimkan 28 tangki air bersih yang masing-ma-sing berisi 5.000 liter.

“Silakan warga yang kekurangan air bersih untuk mengajukan bantuan air bersih,” tambahnya.

Di Tasikmalaya, Jawa ­Barat, Polres Tasikmalaya Kota mendistribusikan air bagi warga di Kampung Ciriri, Ancol, Neglasari, Desa Cijulang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, dengan water canon.

“Kami sudah 2 bulan kesulitan air bersih hingga warga harus berjalan kaki sejauh 500 meter menuju Sungai Ciapitan dan mengambil di sumur milik pabrik aci,” ujar Yeni Mulyani, 43, warga.

Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya Kota AK Yudiono mengungkapkan kendaraan water canon berkapasitas 6.000 liter. “Semoga bisa membantu dan jika mereka masih kurang, bisa meminta kembali,” ujarnya.

Di sisi lain, terdata 10 kecamatan di Kabupaten Purwakarta rawan kekeringan. Kepala Diskar-PB Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengaku siap memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih. “Warga yang butuh air bersih bisa segera melaporkan ke kami,” tandasnya. (BB/JI/JS/LD/RZ/AD/N-2)