Bentrok Perguruan Silat di Kupang, 1 Tewas, 4 Luka-Luka

BENTROKAN antar perguruan silat terjadi di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (6/6) sekitar pukul 02.30 dini hari mengakibatkan satu orang tewas. Perguruan silat yang bentrok itu yakni Perguruan Bela Diri Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Korban tewas bernama Ramos Horta Soares, 19, warga Desa Manusak, Kecamatan Timur. Sebelum kejadian, Ramos mendatangi tempat pesta di rumah seorang warga Perumahan 100, RT 19 RW 07 Desa Manusak bernama Lorens Mercues.

Baca juga: Kapolda Jateng: Mudik Asyik, Baliknya Happy

"Korban diajak duduk oleh beberapa orang yang tidak dikenal di tenda pesta, berselang beberapa saat kemudian terjadi keributan dan korban ditikam dengan benda tajam," kata Kapolda NTT Irjen Raja Erizman kepada Media Indonesia.

Pelaku penikaman berinisial M alias B, berasal dari Perumahan 100 Desa Manusak. Menurutnya, pada pukul 06.00, korban diantar oleh keluarga ke Rumah Sakit (RS) Naibobat di Kelurahan Naibonat, namun nyawanya tidak tertolong. Ramos Horta Soares yang juga berstatus pelajar, meninggal pukul 06.30 WITA.

Selanjutnya, pada pukul 08.00, terjadi aksi balas dendam dari kelompok yang diduga dari Perguruan Silat PSHT yang beralamat di Kompleks Kamp Pengunsian Lapangan Transat Naiboat. Aksi balas dendam itu mengakibatkan empat orang terluka, satu rumah dirusak, satu sepeda motor dibakar, serta kerusakan lain berupa televisi, tabung, dan kursi plastik.

Aksi itu mengakibatkan seorang warga bernama Januario Hendrikus, 58, terkena lemparan batu di kening. Sedangkan tiga orang dari pihak penyerang terkena panah yakni Markus Basilio, 22, Amaro Antonio Virgilio Da Costa Gutteres, 23, dan Andre Da Silva, 21.

Menurut Kapolda, polisi dan Brimob dipimpin Kapolres Kupang Ajun Komisaris Besar Indera Gunawan dan Dansat Brimob Polda NTT Kombes Donijio Fatimah sudah berada di lokasi kejadian untuk berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya penyerangan susulan. (OL-6)