Patroli Intensif di Masa Tenang

HARI pertama masa tenang Pemilihan Umum 2019, Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto, bersama Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono berpatroli ke berbagai daerah, mulai Kabupaten Garut hingga Kota Tasikmalaya. Patroli diadakan untuk mengecek kesiapsiagaan para petugas ter-utama dalam pengamanan.

Sesuai dengan tahapan pemilu, hari ini sudah masuk masa tenang pada pukul 24.00 WIB, kemarin. Sejak tadi malam, Polda bersama Pangdam III Siliwangi melaksanakan patroli gabungan, mulai Kota Bandung, termasuk menghidupkan kembali siskamling, sampai bertemu dengan Pak Camat dan Lurah.

"Pengecekan tidak hanya dari Garut dan Kota Tasikmalaya saja dan besok juga akan ke Sukabumi, Cianjur, Bogor, dan Karawang," kata Kapolda Agung, di Taman Kota Tasikmalaya kemarin.

Polda Jabar telah menyiapkan 24.500 personel yang dibantu anggota TNI sebanyak 10.450 personel, sedangkan patroli akan terus dilakukannya hingga semua proses penghitungan suara selesai.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKB Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan pada masa tenang beberapa kerawanan mungkin terjadi, misal, pembagian uang ke warga. Lalu pada hari pemungutan suara, kerawanan yang diantisipasinya, yakni sabotase, teror, perusakan, pembakaran TPS, kotak suara, surat suara, kelengkapan pencoblosan, inti-midasi kepada panitia, petugas, pemilih, serta serangan fajar.

Untuk memastikan di masa tenang Pemilu 2019 tidak ada lagi kampanye dan politik uang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) se-Provinsi Bangka Belitung juga mengadakan patroli. Ketua Bawaslu Provinsi Bangka Belitung, Edi Irawan, mengatakan sampai 17 April 2019 pihaknya akan mengadakan patroli 24 jam di setiap kabupaten/kota secara bergiliran.

Kemarin, jajaran Polresta Kota Palembang bersama TNI menggelar apel pasukan dan pembe-kalan personel di halaman depan Stadion Glora Sriwijaya (GSC) Jakabaring. Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayaman-syah mengatakan, kegiatan ini guna memastikan kesiapan personel di jajaran wilayah hukum Polresta Palembang, mulai jelang, pelaksanaan, hingga seusai pemilu serentak pada 17 April nanti.

Tangkal hoaks

Penggunaan media sosial tetap masif dalam menyampaikan informasi pemilu. Di antara informasi tersebut juga berpotensi tidak benar. Untuk itu, Pemkab Lamongan, Jawa Timur, mengimbau agar generasi milenial berhati-hati dalam menggunakan informasi di media sosial. Terma-suk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Hal tersebut disampaikan Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi, di depan ratusan milenial yang memenuhi Pendopo Lokatantra saat focus group discussion yang diadakan Polres Lamongan.

Baca Juga: Demokrasi Kita dan Pemilu 2019

Kapolres Lamongan AKB Febby DP Hutagalung menambahkan, selama 2018 berita hoaks terpantau yang masuk ranah pidana sebanyak 80 sampai dengan 90 berita. Di luar itu, kata dia, masih ada ribuan berita hoaks yang tersebar melalui medsos, termasuk di Whatsapp dan telegram. (YK/RF/DW/N-1)