Harimau Sumatra Serang Ternak Warga

BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim reaksi cepat di Desa Labuan Bilik, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, kemarin. Tim diturunkan untuk memastikan dan mencegah terkait dengan laporan sapi ternak warga yang diserang satwa dilindungi harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae).

“Tim bersama Babinkamtibmas, Polsek Teluk Meranti, Sekdes Labuan Bilik, dan masyarakat setempat langsung mengecek ke tempat kejadian sapi yang diduga digigit satwa dilindungi tersebut,” kata Humas BBKSDA Riau Dian Indriati, di Pekanbaru, Kamis (11/4).

Dijelaskan Dian, konflik diketahui pada Minggu (7/4) pagi. Namun, di tempat kejadian tidak ditemukan jejak harimau karena tanah keras dan sudah terkena hujan. “Namun, ada seorang warga melihat langsung sekitar 3 minggu yang lalu dan seminggu terakhir ini warga mendengar suara harimau setiap malam,” jelas Dian.

Sampai saat ini, lanjutnya, tim gabungan mempersiapkan pemasangan camera trap dan penyerahan buku satwa liar yang dilindungi undang-undang untuk sosialisasi kepada warga. “Kami harapkan persoalan konflik satwa dan manusia ini dapat segera terselesaikan dengan baik,” jelasnya.

Dua pekan lalu, BBKSDA Riau berhasil meng­evakuasi harimau sumatra berkelamin jantan dengan berat 90 kilogram yang terjerat perangkap babi. Kejadian itu masih di wilayah yang sama, yaitu yang dikenal dengan kawasan rawa gambut Semenanjung Kampar. (RK/N-3)