Saluran Limbah Ditutup

PEMERINTAH Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan memprioritaskan menutup saluran limbah perusahaan dan penangangan pengelolaan sampah domestik yang dibuang di Sungai Citarum Hilir.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, mengatakan panjang Sungai Citarum Hilir mencapai 40% atau 120 kilometer. "Dan ada 81 perusahaan yang membuang limbah langsung ke Sungai Citarum dan anak sungainya," kata Cellica dalam pencanangan Citarum Harum Juara di Alun-Alun Karawang, kemarin.

Selain itu, ada 49 desa/kelurahan di Karawang berada di sekeliling Sungai Citarum. "Daerah menganggarkan sebesar Rp1,7 miliar untuk mendukung Citarum Harum. Lalu, penanganan juga dibantu pemerintah pusat dengan anggaran ratusan miliar. Belum lagi ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang penanganan sampah domestik," kata Cellica.

Cellica mengungkapkan, pemerintah daerah akan fokus dengan penanganan pencemaran limbah pabrik. Salah satunya ialah dengan menutup saluran limbah perusahaan yang melakukan pencemaran ke Sungai Citarum. "Salah satunya kita akan menutup saluran limbah perusahaan pencemar Sungai Citarum," tegasnya.

Selain itu, Cellica juga berencana mengumpulkan 49 desa di sepanjang Sungai Citarum. Mereka diminta untuk melakukan pengelolaan sampah domestik dengan menggunakan anggaran dana desa. Pentahelix yang dimaksud ialah kolaborasi antara akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam normalisasi Sungai Citarum.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan pentahelix adalah jurus lima unsur yang hendak digunakan untuk mengembalikan Sungai Citarum menjadi bersih dan harum.

Diharapkan Emil, dalam waktu 5 tahun sampai 7 tahun ke depan, normalisasi Citarum akan berhasil kalau semua elemen ini kompak. Menurut dia, saat ini telah dibuat buku pedoman Citarum Harum dan tugas masing-masing. Tiap akhir tahun akan dievaluasi. "Targetnya harus ada progres 15%-20% setiap tahunnya. Jadi, di akhir proses kita harapkan bisa mengembalikan Citarum," ujarnya.