Menaikkan Nilai Hasil Tangkapan

TERLETAK di pesisir, Kabupaten Cirebon memiliki panjang pantai hingga 70 km. Terbentang mulai Losari, perbatasan Jawa Tengah hingga Kapetakan, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu.

Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayahnya. Hal itu di antaranya dengan meningkatkan nilai produk dari hasil tangkapan mereka. Berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia Nurul Hidayah dengan Pj Bupati Cirebon, Dicky Saromi.

Bagaimana upaya Pemkab Cirebon untuk menaikkan taraf hidup nelayan?

Secara garis besarnya, ada tiga yang akan kita lakukan. Yang pertama, technical assistance, permodalan hingga pemasarannya. Technical assistance di antaranya berupa sejumlah pelatihan kepada nelayan. Mereka memiliki produk apa, misalnya, ikan yang dikalengkan atau lainnya. Kita latih mereka agar produk yang dihasilkan bisa diterima pasar.

Untuk permodalan, saat ini sudah ada kredit mesra dan Bumdes. Jika perbankan sudah masuk dengan menggandeng Bumdes, jerat tengkulak bisa diminimalkan. Selain itu, kita juga akan bantu pemasarannya.

Berarti pendampingan dilakukan dari hulu hingga ke hilir?

Apalah artinya technical asisstance dan bantuan modal kalau tidak didukung dengan marketing dan pemasarannya. Sekarang ini kita tengah merancang digitalisasi produk nelayan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang saat ini, saya yakin produk yang dihasilkan oleh nelayan kita bisa terjual secara luas. Memberikan kemudahan akses bagi pembeli untuk produk yang mereka cari.

Program lainnya?

Kami juga berupaya agar mereka memiliki tempat yang layak dalam menjalankan aktivitasnya. Melakukan perbaikan desa-desa nelayan. Tahun ini, kita lakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari.

Nantinya desa tersebut memiliki lingkungan maupun sanitasi yang baik. Ke depannya desa nelayan lainnya juga akan segera diperbaiki, seperti Bondet dan Muara Jati. (N-1)