Manggis Punya Pasar di Tiongkok

MENJAGA kualitas dan harga buah lokal menjadi salah satu tugas utama Kabupaten Purwakarta agar manggis asli daerah tersebut tetap stabil, baik produksi, kualitas, maupun harganya. Bagaimana caranya? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia, Reza Sunarya, dengan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Suherlan, Jumat (8/2). 

Apa upaya menjaga mutu manggis?

Manggis purwakarta dikenal sebagai manggis wanayasa yang dilepas sebagai varietas unggul dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 571/Kpts/ SR.120/9/2006 Tanggal 25 September 2006. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu manggis ialah pembinaan budi daya dan pasca panen manggis, mulai pelaksanaan standar operasional prosedur budi daya, penerapan praktek budi daya pertanian yang baik, penerapan penanganan panen dan pascapanen yang baik, pengendalian hama terpadu, serta melalui sistem jaminan mutu produk yang dilaksanakan dengan registrasi kebun, registrasi rumah kemas (packing house), dan sertifi kasi keamanan pangan segar (Prima 1, 2, dan 3). 

Apa antisipasi membanjirnya buah impor? 

Pemerintah daerah melakukan upaya-upaya meningkatkan ketersediaan buah-buahan lokal sesuai potensi yang berkembang di daerah masing-masing. Salah satu upaya peningkatan ketersediaan ialah pelaksanaan program peningkatan produksi melalui intensifi kasi dan ekstensifi kasi. Program lain yang diupayakan dalam peningkatan ketersediaan ialah gerakan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan sayuran dan buah-buahan lokal. Di samping itu, pemerintah daerah melakukan upaya diversifikasi pangan dan gerakan peningkatan konsumsi sayur dan buah berbasis sumber daya lokal. Pendekatan yang dilakukan melalui edukasi (membiasakan mengonsumsi
buah lokal) maupun pendekatan kesehatan (manfaat konsumsi buah lokal bagi kesehatan). 

Bagaimana potensi pasar manggis purwakarta? 

Manggis dikenal sebagai salah satu komoditas ekspor. Pemerintah berhasil membuka peluang ekspor ke Tiongkok secara langsung, beberapa waktu lalu. Sebelumnya, pada 2012 sampai akhir 2017, manggis produksi Indonesia ditolak masuk ke Tiongkok. Ini merupakan peluang yang baik untuk petani manggis purwakarta memiliki pasar dengan harga yang pantas. Tata niaga perdagangan manggis dan peluang kemitraan petani dengan pengekspor pun terbuka lebih luas. 

Jika biasanya petani menjual manggisnya ke pengumpul dan pedagang keliling. Pada saat ini, kelompok tani sudah mulai bermitra dengan pengekspor/packing house memasarkan manggis berkualitas untuk ekspor, sedangkan yang tidak masuk kualitas ekspor dipasarkan ke Pasar Induk Cikopo, Purwakarta. (N-2)