Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pilkada Bali, Manuver Politik Desa Adat Perlu Diwaspadai

Arnoldus Dhae
24/8/2015 00:00
Pilkada Bali, Manuver Politik Desa Adat Perlu Diwaspadai
(ANTARA /Fikri Yusuf)
Pengamat politik dari LSM Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu mengatakan desa adat memang menjadi target yang digarap kandidat kepala daerah. Sebab di sanalah basis pemilih. Karena itu, sudah lumrah para prajuru adat dimanfaatkan untuk menggalang massa.

Bahkan kini prajuru adat juga bisa memanfaatkan momen ini untuk kepentingan lembaga adat maupun kepentingan pribadi. Karena itu tidaklah heran kedudukan bendesa adat kini sangat strategis sehingga pemilihannya menjadi sengit.

Kendati demikian, menghadapi pilkada serentak mendatang, menurut Riniti, prajuru adat wajib menjaga suasana yang kondusif di masyarakat adatnya. Karena itu prajuru adat harus bersikap independen masyarakat pemilih tidak terpecah belah.

Ia juga mendorong Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) sebagai lembaga tertinggi yang mengayomi desa pekraman untuk menghimbau para prajuru adat di daerah-daerah yang melaksanakan pilkada serentak untuk bersikap independen dan adil bagi semua kandidat.

"Prajuru adat tidak boleh memberikan kesempatan untuk salah satu kandidat dan menghalangi kandidat lainnya. Prajuru agar bisa menjaga  kondusifitas desanya sehingga demokrasi berjalan dengan baik," ujar Riniti saat dihubungi, Senin (24/8).

Ia melanjutkan, saat kampanye para prajuru adat itu harus bersikap adil.

"Memberikan ksempatan yang sama bagi kandidat. Tentu juga harus memperhatikan rambu-rambu dari penyelenggara pemilukada yang berlaku, misal tidak boleh kampanye di dalam pura," katanya.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya