BPPT Maksimalkan Modifikasi Cuaca di Sumsel

DI puncak musim kemarau saat ini, kebakaran lahan dan hutan akan sangat berpotensi terjadi dan bahkan meluas. Sebagai upaya mencegah dan meminimalisir hal itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus memaksimalkan upaya modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan di Sumatra Selatan.

Kabid Pelayanan Teknologi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Sutrisno mengatakan, setelah sekitar 10 hari kondisi cuaca di Sumsel kering, bahkan TMC (teknik modifikasi cuaca) kesulitan menemukan awan untuk disemai untuk menjadi hujan, sehingga kelembaban tanah menurun drastis dan mengakibatkan meningkatnya jumlah hotspot secara signifikan di Sumsel.

Kondisi langsung berbalik sejak tanggal 7 Oktober karena potensi cuaca mulai membaik dan penyemaian awan bisa dilakukan secara maksimal. "Sejak tanggal 7 oktober tiap hari dilakukan penyemaian awan pada awan-awan potensial, sehingga selama seminggu terakhir hujannya cukup banyak dan hampir merata di wilayah Sumsel. Lalu pada tanggal 12-14 Oktober, terjadi hujan lebat di Palembang dan sekitarnya," ujarnya.

Demi memaksimalkan TMC, BPPT pun melakukan dua kali penerbangan penyemaian garam di atas Sumsel. Penyemaian garam ini akan terus dilakukan hingga masuk musim penghujan. (X-11)