Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Tiongkok Tiba di Indonesia

PADA Selasa (9/10), sekitar pukul 14.00 Wita, pesawat pertama pembawa barang-barang bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Tiongkok mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Barang-barang itu khusus untuk membantu penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.

Wang Liping, Minister Counsellor bidang Komersial Kedutaan Besar Tiongkok sebagai wakil Pemerintah Tiongkok, menyerahkan bantuan kepada wakil Pemerintah Indonesia, Meiladyastrinda Hapsari, Supervisor Biro Hukum dan Kerja Sama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Duta Besar Prayono Atiyanto dari Kementerian Luar Negeri.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 menguncang Sulteng pada 28 September 2018, pukul 18.02 Wita, diikuti dengan tsunami. Kota Palu dan sejumlah kabupaten di provinsi itu terdampak bencana gempa dan tsunami sangat parah.
 
Setelah bencana gempa dan tsunami Sulteng terjadi, Presiden Xi Jinping segera mengirimkan surat bela sungkawa kepada Presiden Joko Widodo. Ia menyampaikan rasa simpati kepada masyarakat Indonesia, sekaligus mengatakan Pemerintah Tiongkok bersedia memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia.

Wang Yi, anggota Dewan Negara Tiongkok merangkap Menlu Tiongkok, juga mengirimkan bela sungkawa kepada Menlu RI Retno Marsudi.

Palang Merah Tiongkok juga telah menyampaikan dana bantuan sebesar US$200 ribu ke Palang Merah Indonesia.
 
Selain itu, sesuai dengan keperluan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Tiongkok memutuskan memberikan bantuan berupa tenda, sistem pembersih air, fogging, generator listrik, dan lain-lain.

Berdasarkan keterangan yang diterima, Selasa, bantuan akan dikirim ke Indonesia melalui 5 kali penerbangan dalam beberapa hari ini. Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia juga telah membelikan sejumlah barang keperluan sehari-hari untuk para korban dan pengungsi. Pihak Indoensia akan mengirimkan bantuan tersebut ke area bencana secepatnya.
 
Pihak Tiongkok akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia, melakukan penanggulangan becanna dan rekonstruksi pascabencana. (RO/OL-1)