Dokter Relawan Bertahan dengan Minum Air Infus

BERAGAM cerita suka dan duka dirasakan relawan kesehatan yang bertugas di Sulawesi Tengah. Seperti yang dirasakan Riyadh Farid, dokter spesialis anastesi dari RS Cipto Mangunkusumo yang diutus menjadi tim asesmen awal bantuan kesehatan.

Riyadh dan beberapa dokter langsung diterjunkan untuk meninjau kondisi awal terdampak bencana gempa-tsunami. 

"Kita harus berjibaku dengan akses yang banyak rusak dan BBM seadanya," kata  Riyadh.

Sudah jadi cerita umum ketika dokter dan tim kesehatan yang terjun ke pelosok kehabisan bensin. Gerak mereka menjadi terbatas.

Logistik mereka juga terbatas. Ada kala mereka kehabisan air minum karena pasokan air bersih sulit dicari.

"Kami sampai coba bertahan dengan minum seteguk dua teguk cairan infus. Kami tidak mungkin minta ke warga yang juga kesusahan," kata dia.

Banyak juga cerita haru dan bahagia dia rasakan langsung. Misalnya saat diajak makan bersama warga di daerah pelosok Sulteng.

"Waktu itu pengungsi masak seadanya. 'Pak dokter, ayo makan bareng kita supaya kuat'. Itu benar-benar bahagia".

Setelah bekerja hampir enam hari di lapangan, kondisi di lapangan perlahan membaik. Sekitar 800 tenaga kesehatan dari berbagai lembaga sudah datang.

"Semoga Sulteng segera pulih," kata dia. (Medcom/OL-3)