Prarekonstruksi Gempa Lombok mulai Senin Depan

PENANGANAN medis terhadap korban gempa bumi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, selain melibatkan rumah sakit yang ada juga didukung KRI Soeharso.

"Untuk yang emergency memang harus segera ditangani, sekarang sudah datang kapal Soeharso dan ini sangat membantu," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur NTB KH Muhammad Zainul Majdi, pada Rabu (8/8), di Posko Utama halaman Kantor Bupati Lombok Utara.

Menkes menyebutkan, korban tercatat di rumah sakit ada 266 pasien, 139 di antaranya harus dioperasi, sebagian besar karena mengalami patah tulang.

Dia mengatakan, ada 60 dokter ortopedi dan 78 dokter spesialis, serta sejumlah paramedis.

Seperti diberitakan, akibat gempa 7,0 skala Richter di Lombok Utara, ribuan rumah roboh, begitu juga infrastruktur antara lain jalan jembatan, termasuk 9 Puskesmas hancur dan satu rumah sakit tidak dapat digunakan dan banyak korban jiwa.

"Setelah ini kita lakulan rekonstruksi termasuk trauma healing," kata Menkes.

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya sudah disebar untuk menginventarisasi wilayah-wilayah yang belum dilaporkan dan perlu dibantu.

"Tapi kita hadir di sini adalah untuk membantu mereka semuanya," kata Hadi.

Kapolri Tito Karnavian mengatakan dalam upaya menjaga kemungkinan terjadinya pencurian pihaknya telah menurunkan cukup banyak personel untuk membantu masyarakat dan menjaga keamanan.

"Kami juga sudah mendatangkan 100 pasukan Brimob dari Mabes Polri, nanti kita lihat kalau perlu ditambahkan lagi ya kita tambah," kata Kapolri.

Gubernur NTB KH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, hari ini ditargetkan tuntas untuk menjangkau lokasi yang belum terjangkau.

Selain itu, sebut Gubernur, pada Senin mendatang dimulai melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang roboh di samping penanganan pengungsi.

"Itu prarekonstruksi dan rehabilitasi, kami upayakan secepat mungkin puing-puing ini dibersihkan agar masyarakat kita juga jangan terlalu terbebani secara psikologis dengan pemandangan yang mereka lihat," ujarnya. (OL-1)