Informasi di Lokasi Asian Games 2018 Wajib Gunakan Bahasa Indonesia 

SELURUH informasi di tempat pelaksanaan Asian Games 2018 baik di Jakarta maupun di Palembang wajib menggunakan Bahasa Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari upaya mengutamakan penggunaan bahasa negara yang sekarang mengalami degradasi. 

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa, Gufran Ali Ibrahim mengemukakan hal tersebut dalam jumpa wartawan menjelang Seminar dan Lokakarya serta Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara di Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (30/7). 

"Jadi, bahasa utamanya Bahasa Indonesia. Baru di bawahnya boleh dicantumkan dalam bahasa asing," jelas Gufran. 

Gufran mengaku telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) terkait hal itu. Ketua INASGOC, Erick Thohir bahkan sangat mengapresiasinya. 

Untuk membantu kontingen asing memahami informasi, Pusat Pembinaan Bahasa juga menerbitkan buku kecil '7 Hari Pertama di Indonesia'. Dengan buku itu setidak-tidaknya kontingen dari negara lain bisa mempelajari Bahasa Indonesia secara sederhana. 

Indonesia, lanjut Gufran, patut belajar pada Rusia saat menyelenggarakan piala dunia 2018. Kebetulan pada saat upacara penutupan Gufran sedang berada di negara itu. 

"Pada saat upacara penutupan, pembawa acara menyampaikan seluruh informasi menggunakan bahasa nasional mereka. Ini layak untuk dicontoh," katanya. 

Terlebih saat ini penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memang sedang mengalami degradasi. Banyak sekali forum-forum ilmiah yang justru bangga jika menggunakan bahasa asing sebagai bahasa utama. 

"Ini bukan berarti kita memusuhi bahasa asing. Kami malah mendorong supaya orang Indonesia menguasai bahasa asing. Tetapi, bahasa negara tetap harus diutamakan," tegasnya. (OL-3)