Ini Cerita Penumpang Lion Air yang Tergelincir di Gorontalo

WAJAH Haris Zakaria, penumpang pesawat Lion Air JT 892, tampak pucat setelah pesawat ditumpanginya yang bertolak dari Makassar tujuan Gorontalo, tergelincir saat mendarat di Bandara Jalaludin, Provinsi Gorontalo.

Haris yang juga dikenal Ketua PWI Gorontalo mengisahkan, saat pesawat yang mengangkut 174 penumpang lepas landas dari Bandara Hassanudin Makassar, Minggu (29/4) sore, cuaca cerah. Namun, saat akan mendarat di Bandara Jalaludin, Gorontalo, cuaca hujan lebat.

''Saya duduk di kursi nomor 20 E, sewaktu pesawat mau mendarat sekitar pukul 18.35 Wita, cuaca buruk hujan lebat. Tapi, menurut saya pilot memaksakan mendarat, ketika roda belakang menyentuh bandara, badan pesawat tergelincir keluar landasan sebelah kiri,'' jelasnya.

Saat itu pula menurut Haris, waktu pesawat terhenti terdengar bunyi benturan keras. Saking panik sejumlah penumpang pingsan di dalam pesawat. Cuaca hujan lebat tidak membuat petugas bandara diam, bersama masyarakatmembantu mengevakuasi penumpang keluar lewat pintu darurat.

™Pokoknyadidalam pesawat penumpang menangis berteriak histeris, karena panik. Banyakpenumpang yang jatuh pingsan, saya juga berdesakan keluar dari dalam pesawat berdesakkan. Setelah keluar saya lihat roda depan pesawat rusak. Syukur alhamdulilah, saya selamat,'' ujarnya.

Haris mempertanyakan penanganan evakuasi penumpang. Menurut dia, para penumpang di dalam pesawat seakan dibiarkan saling berebutan keluar, sehingga banyak penumpang terinjak dan banyak yang pingsang.

''Saya jugamempertanyakan bagaimana ganti rugi dari maskapai penerbangan Lion Air. Memang informasi yang saya peroleh dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa manusia. Tetapi, apakah setelah penumpang dapat dievakusi keluar dari dalam pesawat hanya dibiarkan begitu saja?'' tegasnya. (X-10)