Pilkada Riau Tersandera BBM Langka

PT Pertamina terus memasok bahan bakar minyak ke seluruh wilayah di Riau dan tidak pernah mengurangi volumenya. Vice President Retail Fuel Marketing PT Pertamina, Jumali menduga isu kelangkaan BBM di daerah diduga bermuatan politis, terkait berlangsungnya proses pilkada.

“Kebetulan salah satu calon yang maju di pilkada Riau memiliki sejumlah BBM. Kami tidak tahu, itu terkait atau tidak, tapi yang pasti distribusi BBM dari Pertamina terus berjalan, sesuai jadwal yang ditetapkan,” tegasnya, di Jakarta, kemarin (Senin, 12/3/2018).

Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporate dan Ritel PT Pertamina Muhammad Iskandar juga memastikan tidak ada kelangkaan BBM di beberapa daerah. Kalau pun terjadi, penyebabnya berasal dari luar Pertamina seperti terjadi di Riau. “Riau kan politik, mau pilkada.”

Badan Pengawas Pemilu Riau menilai strategi yang dilakukan salah satu pasangan calon itu sangat tidak etis. “Aksi mereka menyebabkan kelangkaan BBM, sehingga mengorbankan nasib banyak orang,” kata Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan.

Ia berjanji akan menelusuri masalah ini. Jika terbukti benar, pihaknya akan berkonsultasi dengan Bawaslu RI.

Menurut Rusidi, kesengajaan strategi pilkada yang mengorbankan nasib orang banyak sangat tidak etis. Aksi keterlaluan itu pantas mendapatkan hukuman. Namun, ia mengaku belum mendapat info siapa pelaku aksi tersebut. “Belum, saya belum tahu.”

Kelangkaan BBM jenis premium dan solar di Riau telah berlangsung sejak 2017. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, kelangkaan kian parah. Antrean panjang mengular selalu terjadi di SPBU yang masih memiliki persediaan.

“Premium datangnya tak tentu bang. Setiap hari kita dijatah sebanyak 8 ton. Itupun habis semua dalam waktu sebentar,” kata Ari, petugas SPBU Jalan Ababil, Pekanbaru. Pilkada Riau diikuti empat pasangan calon, yakni Syamsuar-Edy Natar Nasution, Lukman Edy-Hardianto, Firdaus-Rusli Effendi, dan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno. (Cah/RK/N-2)