Harga Beras Naik Terus

OPERASI pasar sudah beberapa kali digelar di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Namun, guyuran beras murah di daerah lumbung padi itu belum mampu menurunkan harga.

"Harga beras masih stabil tinggi, cenderung naik terus. Padahal, Bulog terus menggelontorkan beras ke pasar-pasar tradisional," kata Suyamti, 60, pedagang beras di Pasar Mlinjon, Klaten, kemarin.

Kemarin, harga beras medium C-4 di Klaten mencapai Rp12.500 dan mentik Rp13.500 per kilogram. Dalam kondisi normal, harga beras itu berkisar Rp9.500.

Maryati, 52, pedagang di pasar induk Klaten, memastikan harga beras terus naik karena belum musim panen raya.

"Kemungkinan harga beras baru akan bergerak turun setelah panen raya pada Maret."

Harga beras medium dan premium di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, juga terus naik.

"Setiap hari naik rata-rata 1,05% untuk beras premium dan 1,03% beras medium," ungkap Kabid Perdagangan Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela.

Kenaikan harga itu terjadi merata di semua pasar tradisional, di wilayah perkotaan maupun Sukabumi Selatan.

Sementara itu, harga sejumlah komoditas lain cenderung stabil.

Di Bangka Belitung, Bulog juga kesulitan menyerap beras dari petani. Selain jumlahnya minim, harga beras di daerah ini sudah jauh lebih tinggi daripada harga pembelian pemerintah.

"Produksi pertanian di Bangka Belitung tidak bisa mencukupi kebutuhan daerah sendiri. Untuk stok, kami harus membelinya dari daerah lain, terutama Sulawesi," kata Kepala Bulog Bangka Belitung Tri Novianti.

Kepala Dinas Pertanian Bangka Belitung Toni Batubara mengungkapkan dalam kondisi normal harga beras kualitas medium produksi lokal mencapai Rp10 ribu per kilogram. "Harganya selalu di atas harga pembelian Bulog."

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Banun Harpini meminta Bulog Cianjur mengoptimalkan penyerapan gabah petani.

"Harganya dipatok Rp5.500 per kilogram." (JS/BB/RF/AD/N-2)