Cyber Troops Siap Pantau Pilkada Banyumas

POLRES Banyumas, Jawa Tengah, telah menyiapkan 10 personel yang tergabung dalam Cyber Troops untuk berpatroli di dunia maya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).

Setiap harinya, tim tersebut terus memantau pembahasan di grup Whatsapp dan media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Kapolres Banyumas AKB Bambang Yudhantara Salamun, kemarin, meng-akui pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap aktivitas di medsos jelang pilkada.

“Oleh karena itu, sejak sebulan lalu, kami telah membentuk tim Cyber Troops untuk melakukan patroli dunia maya. Nantinya, menjelang pelaksanaan Pilkada 2018, akan terus diintensifkan,” tegas dia.

Menurut Bambang, tim khusus tersebut dibentuk untuk memberikan atensi khusus medsos. Hal itu karena berdasarkan pengalaman daerah-daerah lain, pilkada kerap dibarengi panasnya pembahasan di medsos.

“Tim bakal menindak pelaku yang terbukti melanggar. Apalagi, ada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Jika ada pelaporan dan merasa dirugikan, tentu bakal kami tindak sesuai dengan aturan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pemkab Banyumas menyerahkan hibah untuk pengamanan Pilkada 2018. Polres Banyumas mendapatkan anggaran senilai Rp4 miliar, sedangkan Kodim 0701/Banyumas mendapat Rp600 juta.

“Pada prinsipnya, kami bersama dengan TNI siap mengamankan berlangsungnya Pilkada 2018. Kami menjamin, meski ada hibah pengamanan, kami tetap berlaku netral dan tidak memihak siapa pun calonnya,” tandas Bambang.

Sementara itu, Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan menggelar apel pasukan dalam rangka menghadapi Pilkada 2018.

Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Adeni Muhan DP mengatakan apel itu bertujuan mengecek kesiapan personel dan pendukung.

Ia mengaku menyiapkan 15 satuan setingkat kompi (SSK) untuk pengamanan pilkada. Seluruh SSK itu akan disebar untuk mengamankan sembilan kabupaten dan tiga kota di Sulsel yang menggelar pilkada.

Menurut Adeni, pihaknya memprioritaskan wilayah yang masuk zona merah pilkada atau wilayah rawan konflik. (LD/LN/N-1)