Pesantren di Pasuruan Siap Tampung Pengungsi Rohingya

PESANTREN-PESANTREN Di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, menyatakan kesiapannya untuk menampung dan mendidik pengungsi etnis Rohingya Myanmar. Para pengungsi, terutama anak-anak korban kekerasan, diberi kesempatan belajar sebagaimana santri di sebuah pondok pesantren.

Hal itu disampaikan Pengasuh Pesantren Ar Roudhoh Pasrepan Kabupaten Pasuruan, KH A Suadi Abu Amar, Rabu (6/9).

"Kami siap menampung pengungsi Rohingya, nantinya anak- anak Rohingya akan ditampung dan diasuh di sejumlah pondok pesantren, salah satunya Ar-Roudhoh," ujar ulama yang akrab disapa Gus Suadi ini.

Menurutnya, tragedi kemanusiaan warga etnik Rohingya di Rakhine, Myanmar sangat mengkhawatirkan. Dugaan pembantaian yang dilakukan junta militer Myanmar telah memberangus impian dan masa depan kehidupan anak-anak Rohingya.

Namun atas nama kemanusiaan, pesantren-pesantren di Pasuruan, terutama Yayasan Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Ar Raudhoh, bersedia menampung dan mendidik pengungsi etnis Rohingnya, korban kekerasan militer Myanmar.

"Sebagai sesama manusia harus saling tolong menolong. Apalagi pengungsi Rohingya adalah saudara kita, sesama muslim - umat Nabi Muhammad SAW," imbuh Gus Suadi.

Selain sejumlah pesantren di Pasuruan, Gus Suadi juga berkoordinasi dengan sejumlah pesantren lainnya di Pulau Jawa. seperti pesantren-pesantren di Lumajang, Bojonegoro, Wonosobo, Pekalongan dan Jakarta.

"Ini wujud cinta kami terhadap kemanusiaan sebagaimana Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Bagi kami, kekerasan terhadap etnis Rohingya adalah bentuk penindasan yang harus dilawan. Untuk mengatasinya, harus dibangun semangat solidaritas yang tinggi terhadap penderitaan warga Rohingya," tegas Gus Suadi.

Selain itu, para ulama di Pasuruan juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang berkomitmen mengatasi krisis kemanusiaan di Myanmar dengan menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar menemui Aung San Sun Kyi. (OL-5)