Korban Banjir di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur Butuh Bantuan Alat Sekolah

SAAT anak-anak di daerah lain bergembira menapaki hari pertama sekolah, sekitar 1.000 anak dari Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, Bangka Belitung, belum bisa melakukannya. Air merendam rumah dan sekolah mereka. Banjir melanda empat kecamatan di kedua kabupaten. Sebanyak 2.570 warga harus mengungsi ke dua lokasi.

"Banjir membuat perlengkapan sekolah terendam air dan hanyut. Kami butuh bantuan perlengkapan sekolah karena sudah memasuki tahun ajaran baru," kata Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan.

Ia mengaku sudah mendapat laporan ada beberapa sekolah yang terdampak banjir. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di hari pertama masuk sekolah tidak bisa dilakukan. Banjir mulai melanda wilayah itu Minggu (16/7). Sampai kemarin (Senin, 17/7), air belum surut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bangka Belitung Hasanuddin menambahkan banjir sempat melumpuhkan arus lalu lintas. "Ada 20 titik banjir di jalan kabupaten, provinsi, dan nasional, dengan panjang 50-200 meter."

Kepala Dinas Pertanian Toni Batubara menyatakan 681 hektare sawah terendam banjir. "Yang dipastikan gagal panen 141 hektare."

Banjir, lanjut Gubernur, telah menyebabkan sektor pariwisata Belitung merugi. "Untuk mengurangi kerugian di masa mendatang, kita harus tanggap dengan komplain yang diajukan wisatawan maupun biro wisata." Ia mengaku sudah melobi maskapai penerbangan untuk tidak menerapkan denda bagi penumpang yang terlambat karena akses jalan terputus. "Ada ribuan wisatawan sedang berlibur ke Belitung saat ini. Kita ingin mereka komplain karena menderita kerugian besar akibat banjir."

Banjir di Kalimantan Tengah yang datang Minggu (16/7) terus meluas dan sudah lima kabupaten terdampak. Ketinggian air di Katingan, Gunung Mas, Kapuas, Barito Utara, dan Murung Raya mencapai 1-1,5 meter.

di perairan, BMKG Stasiun El Tari Kupang mengingatkan perusahaan pelayaran dan nelayan mewaspadai gelombang tinggi. "Ombak setinggi 2-3 meter terjadi di perairan selatan Kupang, Pulau Rote, Laut Timor, Laut Sawu, Selat Lape, dan Selat Sumba," jelas prakirawan BMKG Maria Seran. (RF/SS/PO/N-2)