Warga Akui Kerja Satgas Pangan

KERJA Satgas Pangan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mendapat acungan jempol dari kalangan pedagang. Karena itu, mereka meminta keberadaan satgas dipertahankan.

"Satgas berhasil menjaga kestabilan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar. Mereka sangat membantu dan dapat mengintervensi gejolak yang kerap terjadi di pasar," kata Hajalia, pedagang di Pasar Inpres Manonda, Palu, kemarin (Selasa, 11/7).

Kinerja satgas, lanjut dia, membuat pembeli bergairah untuk berbelanja ke pasar. Pedagang pun memperoleh banyak manfaat karena tidak ada penimbunan oleh agen atau distributor.

"Ketegasan satgas terhadap pedagang yang menyeleweng berdampak baik kepada pedagang lain. Kalau pemerintah membubarkan satgas, mereka harus membentuk lagi lembaga yang tugasnya sama dengan Satgas Pangan," pinta Mulyadi, pedagang lain.

Saat dimintai tanggapannya, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Zainuddin mengakui masukan serupa banyak diterima Satgas Pangan dari masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air.

"Banyak permintaan Satgas Pangan harus dipertahankan. Menurut informasi, keinginan itu masih dibahas di tingkat dirjen di Kementerian Perdagangan." Sampai kemarin, harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah terus menurun. Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, penurunan harga terjadi pada komoditas bawang putih, bawang merah, dan daging ayam.

Bawang putih turun dari Rp40 ribu menjadi Rp33 ribu per kilogram, begitu juga bawang merah dari Rp30 ribu menjadi Rp25 ribu. Sementara itu, daging ayam yang sempat dihargai Rp35 ribu turun menjadi Rp32 ribu.

"Peternak sedang panen sehingga harga daging ayam bisa turun," kata Rahmi, pedagang daging ayam di Pasar Besar Kota Palangkaraya. (TB/SS/N-2)