Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAKIL Ketua Komisi III DPR Benny K Harman terus melakukan manuver, dengan cara mendaftar sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023 ke Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) NTT.
Calon gubernur (cagub) dari Partai Demokrat itu tiba bersama Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT Ferdinandus Leu, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTT Stef Tupen, dan anggota DPRD NTT Boni Jebarus. "Kami mengajak PKPI berkoalisi bersama-sama mengusung pasangan cagub," ujar Benny, Sabtu (10/6) petang.
Selain Benny yang mendaftar ke PKPI, sebelumnya sudah ada cagub Partai NasDem Jacky Uly dan cagub Partai Golkar Ibrahim Agustinus Medah, dan pasangan cagub Esthon Foenay-Chris Rotok dari Partai Gerindra.
Ketua DPP PKPI NTT Yan R Mboeik mengatakan pihaknya telah menerima pendaftaran sejumlah pasangan calon gubernur, calon gubernur, dan calon wakil gubernur.
Sementara itu, Partai NasDem tetap komitmen mendukung Ridwan 'Emil' Kamil pada Pilgub Jabar 2018 kendati ia memilih jalur perseorangan (independen).
Hal ini diungkapkan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jabar Saan Mustopa saat menggelar Rakerwil Partai NasDem Jabar, di Bandung, akhir pekan lalu.
"Dukungan yang diberikan NasDem tanpa syarat sehingga membebaskan Emil untuk menempuh cara apa pun dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Jika tidak menemukan partai lain untuk koalisi, kita siap bantu mengumpulkan KTP," tegas Saan.
Pihaknya siap menggalang kekuatan masyarakat sebagai mesin politik bagi Emil jika maju melalui jalur independen.
Di sisi lain, Wagub Provinsi Bangka Belitung Abdul Fatah mengaku sudah mantap berlabuh di Partai NasDem sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat DPW Partai NasDem Babel.
Menurutnya, NasDem telah mengantarnya menduduki jabatan mendampingi Gubernur Erzaldi Rosman Djohan dari Gerindra. "Yang pasti 99% waktu saya untuk mengabdi di pemerintahan, sisanya baru urusan partai," ujar Fatah.
Dari Partai Golkar, langkah Dedi Mulyadi untuk meraih dukungan partainya dalam kontes pilkada Gubernur Jabar masih belum mulus. Ternyata rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk Dedi masih mandek di tangan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.
"Perjuangan yang dilakukan Dedi Mulyadi panjang sekali. Pimpinan DPP Golkar harus menghargai apa yang dilakukan Dedi," ujar politikus senior Golkar, Ade Komarudin. (PO/AD/BY/RF/RD/LN/BG/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved