Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Giliran Putri Alex Noerdin Berpolitik

Dwi Apriani
05/6/2017 10:04
Giliran Putri Alex Noerdin Berpolitik
(Lury Elza Alex Noerdin (kemeja hitam sebelah kiri), saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Palembang ke DPC PDIP Kota Palembang---MI/Dwi Apriani)

PUTRI bungsu Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, Lury Elza Alex Noerdin, mulai terlihat menempuh jalur politik, mengikuti ayah dan abangnya. Lury telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Palembang ke DPC PDIP Kota Palembang, Sabtu (3/6).

Sebelumnya, putra sulung Alex Noerdin, Dodi Reza Alex Noerdin, memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Musi Banyuasin 2017.

"Proses politik masih cukup panjang dan dinamis. Saya lihat waktu saja. Sembari berjalan kita pelajari semua kandidat. Kalau nanti ada kecocokan, tentu kita akan saling mendukung," kata Lury.

Saat mengembalikan formulir, Lury bersama Ketua DPD Partai Hanura Sumsel Mularis Djahri. Mularis pernah mengikuti pilkada Kota Palembang pada 2013.

Lalu, apakah Mularis akan berpasangan dengan Lury? Dia mengaku masih menunggu hasil survei terkait dengan elektabilitas. "Kalau elektabilitas Lury lebih tinggi, saya akan dukung dia jadi wali kota," kata Mularis.

Akan tetapi, persaingan untuk meraih dukungan PDIP dalam pilkada Kota Palembang diperkirakan cukup sengit. Alasannya, pasangan petahana Harnojoyo dan Fitrianti Agustinda sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke PDIP.

Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramandha NK menegaskan kandidat yang diusung PDIP harus mendukung program-program partai. "Karena itu, posisi wali kota atau wakil wali kota harus ada yang berasal dari kader PDIP," kata dia.

Calon tunggal
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menegaskan akan terus mendekati parpol untuk mengusung dirinya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Sebelumnya, sosok yang diusung PKB itu sudah mendekati PDIP dan Partai Demokrat.

Akan tetapi, dia enggan berspekulasi seputar calon tunggal dalam pilgub Jatim. "Saya juga tidak pernah berpikir calon tunggal. Saya tidak perlu dan tidak memiliki sumber daya cukup untuk memborong semua partai. Yang saya lakukan hanya menjalin komunikasi sesama parpol."

Apalagi, imbuh dia, mendapatkan dukungan dari parpol juga bukan perkara mudah karena setiap parpol memiliki mekanisme sendiri untuk menentukan dukungan. "Saya tidak pernah berandai-andai calon tunggal, yang penting berkompetisi secara sehat," kata dia.

Saifullah pun menyerahkannya kepada mekanisme koalisi parpol pengusung untuk menentukan pendampingnya, termasuk dirinya berpasangan dengan kader PDIP yang juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seperti meme yang banyak beredar di media sosial.

"Memang banyak fotonya sudah menyebar. Itu satu hal yang perlu diapresiasi. Saya tidak tahu siapa yang bikin itu. Kalau saya semua terserah mekanisme partai."

Pada 1 Juni, pria yang kerap disapa Gus Ipul itu mendatangi Partai Demokrat dan mengambil formulir pendaftaran calon gubernur ke PDIP Jatim. Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar bahkan mewacanakan Gus Ipul akan berdampingan dengan kader PDIP.

Sementara itu, pada 2 Juni, DPC PDIP Kota Surabaya memastikan akan mendaftarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur ke DPD PDIP Jatim.(FL/AB/DG/BB/AD/PO/OL/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya