Tanggul Pencegah Banjir Dipastikan Selesai 2018

PEMBANGUNAN tanggul raksasa sepanjang 20 km di pesisir Jakarta untuk mencegah rob ditargetkan selesai 2018.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan terdapat tiga titik kritis yang menjadi prioritas pengamanan pantai di Jakarta, yakni Muara Kamal, Pluit, dan Kalibaru.

Di ketiga wilayah tersebut, permukaan tanah menurun 11 cm-12 cm setiap tahun sehingga meningkatkan risiko banjir.

"Pengamanan pantai untuk mencegah rob tersebut totalnya mencapai 120 km. Kami bertanggung jawab dalam pembangunan tanggul sepanjang 20 km. Kini, tengah dikerjakan sepanjang 4,5 km. Progresnya bagus dan selesai tahun depan," kata Basuki, kemarin.

Proyek pengamanan pantai tersebut terdiri atas dua paket pekerjaan. Paket pertama berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sepanjang 2.300 meter.

Kontraktor yang terpilih menangani PT Waskita Karya-PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp379 miliar.

Kini, progres paket tersebut telah mencapai 30,05% dengan tanggul yang sudah terbangun 603 meter.

Paket kedua berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dengan panjang tanggul 2.200 meter.

Kontraktor yang menggarap PT Wijaya Karya-PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak senilai Rp405 miliar.

Progres paket itu telah mencapai 28,36% dengan tanggul yang sudah terbangun mencapai 681 meter.

Sementara itu, pembangunan tanggul pengaman pantai tahap satu di Pluit sepanjang 75 meter telah selesai pada 2014.

"Korea sedang mengkaji studi kelayakan pembangunan tanggul laut (giant sea wall). Sementara itu, pihak Belanda melakukan pengkajian aspek kelembagaan, pembiayaan, dan keterlibatan swasta. Proses ini diharapkan selesai dalam waktu dua tahun," ujar Basuki.

Sebelumnya, Basuki menyatakan hasil studi tersebut akan menentukan kelanjutan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Ketua HNSI Jakarta Yan Winata Sasmita menegaskan pihaknya dapat menerima penjelasan pengembang dan pemerintah soal reklamasi.

"Mari kita awasi bersama." (Media Indonesia, 10/3).

Mantan Direktur Eksekutif Walhi Emmy Hafild menegaskan reklamasi akan menjadi solusi bagi lingkungan Teluk Jakarta yang sudah rusak.

"Reklamasi adalah bentuk adaptasi terhadap kondisi Teluk Jakarta." (Dro/Mal/Pra/Gnr/X-3)