Warga Menanti Normalisasi Kali Krukut

HUJAN deras yang mengguyur DKI Jakarta Sabtu (25/2) malam kembali menimbulkan banjir di lingkungan RT 14 RW 14, Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Banjir yang mulai menggenangi pinggir Kali Krukut sejak pukul 19.00 WIB itu baru surut seluruhnya Minggu (26/2) pukul 13.00 WIB.

Alhasil, 40 kepala keluarga (KK) yang terkena dampak dari banjir tersebut sempat kelabakan karena harus menyelamatkan barang-barang mereka.

Watinah, 53, warga setempat, mengatakan lingku­ngan RT 14 RW 14 memang menjadi langganan banjir saat hujan deras mengguyur Jakarta. Ia pun meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih cepat lagi menormalisasi Kali Krukut agar airnya tidak lagi meluap menggenangi rumah warga.

“Posisi tanah di sini lebih rendah jika dibandingkan dengan badan jalan di depan. Setiap hujan pasti banjir. Sudah sering pasukan oranye (petugas penanganan sarana dan prasarana umum/PPSU) mengeruk sungai, tapi tetap terus banjir. Pak Ahok (Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama) juga pernah ke sini, tapi belum diapa-apakan juga kalinya. Katanya masih banyak warga yang belum mau melepas tanahnya untuk proyek normalisasi,” kata Watinah.

Tusriati, 53, yang sudah tiga tahun mengontrak rumah di lingkungan tersebut, mengaku rumahnya kerap terdampak banjir paling parah di sana. Saat banjir Sabtu (25/2) saja, ia yang tinggal bersama dua anak, dua menantu, dan dua cucunya itu menjadi satu-satunya keluarga yang harus mengungsi karena banjir sudah menggenangi rumahnya setinggi 150 cm.

“Ya mau pindah ke mana lagi? Saya hanya buruh cuci di sini, sedangkan dua menantu saya pun hanya kerja serabutan sebagai kuli. Jadi susah juga untuk pindah. Apalagi cari kontrakan murah susah di Jakarta. Saya hanya berharap pemerintah bisa segera mengatasi banjir di sini,” kata dia sembari menunjuk aliran Kali Krukut yang hampir meluber dekat rumahnya.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengaku belum bisa berbuat banyak terhadap proses normalisasi Kali Krukut.

Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Pemkot Jaksel Bambang Eko Prabowo mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Dinas Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBSWCC). (Gnr/J-1)